Puluhan Warga Datangi Rumah Pengurus Koperasi (KPPB), Pertanyakan Hasil Kebun Sawit 347,4

ACEH/NEWSSANTIKORUPSI.Rasa tak sabar lagi beberapa masyarakat 22 Desa datang Pengurus tertinggi koperasi produksi perjuangan bersama ( KPPB) di pemerintah kota Subulussalam rabu tanggal 2/2/2022.

 

Bacaan Lainnya

Karena selama penyerahan lahan kebun kelapa sawit milik masyarakat 22 desa pada tahun 2016 sampai saat ini tidak pernah teransprans terhadap penghasilan yang perkiraan 13.6 M yang di laporkan Alm, Syafar Siregar di Polda Aceh tahun 2020 bersama dukungan tanda tangan masyarakat kabupaten Aceh Singkil.

 

Jemidin salah koordinator desa’ perwakilan masyarakat 22 desa mengharapkan agar lebih teransprans terhadap penghasilan selama ini, saya sebagai koordinator desa sering di datangi anggota/masyarakat terlibat dalam perjuangan tersebut, dengan adanya keterangan bapak pimpinan koperasi agar kami tidak ikut ikutan menghabiskan uang hasil kebun sawit 347’4 hektar .ujar jemidin .

 

Menurut jemidin selain permasalahan selanjutnya kami mengharapkan penjelasan penghasilan kebun kami 22 desa sejumlah 347’4 hektar kemana uangnya dan kami tidak ingin terlibat perbuatan kelian yang zalim.kata Jamidin di depan para puluhan Ibuk Ibuk dan bapak bapak yang mendatangi rumah rumah kediamannya

 

Jaminudin ,sekertaris koperasi produksi perjuangan bersama (KPPB) Aceh di Aceh Singkil akan segera menyelesaikan semua termasuk penghasilan Kebun Kelapa Sawit seluas 347″4 hektar, namun dalam bulan Pebruari ini tanggal nya tak bisa saya tentukan dan kami akan segera dudukan bersama Ustadz Sairun , dan ketua Juliyadin bendahara Zul Jabat,ucap Jaminudin.

 

H. Sairun Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan kota Subulussalam ternyata ikut juga dalam komplotan dugaan penggelapan hasil kebun masyarakat 22 desa yang seluas 347’4 hektar berjumlah belasan miliar juga di datangi kerumahnya kediamannya, sayangnya tidak berada di tempat, menurut impormasi dia berada di luar kota,

 

Ibuk Ibuk perwakilan masyarakat 22 desa merasa kecewa , dengan berkata bayarkan hasil kebun kami semenjak tahun 2016 sampai saat ini belum pernah kau jelaskan pada kami, ketika kami tanya besok lusa seterusnya sampai sekarang ternyata kau enak enak makan uang kami dan jikalau tidak kami akan datang lebih banyak , selama ini kami diam bukan berarti bodoh , jelas mereka bersorak sorak dengan kesal.

 

Darman manik, warga kampung Ketapang indah ,sebagai perwakilan masyarakat juga mengharapkan segera di selesaikan jikalau tidak kami akan takut menimbulkan yang tak di inginkn,di hadapan bapak bapak penegak hukum saya meminta Ustadz Sairun segera menyelesakan dan membayarkan hasil kebun kami sesuai dengan aturan tata kelola hasil produksi perkebunan, jangan banyak alasan jikalau tidak nanti akan timbul hal hal yang tak kita inginkan , terimakasih , tutup ,Darman manik.(Aiyub Bancin)

Pos terkait