Pedagang dan Masyarakat Resah, Jalan Utama Dusun III Ujung Kubu Rusak, Masyarakat Pinta Camat Tinjau Lokasi

Newssantikorupsi.com- Puluhan Masyarakat Desa Ujung Kubu Turun Ke Jalan Utama Desa tersebut yang berada di Dusun III. Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Aktivis Mahasiswa, Pedagang dan Pengguna Jalan beserta Camat yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan meninjau lokasi Jalan yang pada beberapa hari ini menjadi kubangan lumpur dan sulit dilewati oleh Pengguna Jalan dan Pedangan antara Pembeli, Rabu, 7/7/2022.

Dari pantauan awak media, masyarakat dan camat setempat berjalan kaki dari simpang pertigaan dari kota ujung kubu menuju arah pasar tumpah tempat lokasi jalan yang rusak berat. Kehadiran pihak kecamatan tersebut sembari berjalan menuju lokasi langsung mendapat respon dan tanggapan oleh masyarakat sekitar Pasar Tumpah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Pak, macam mana jalan kami ini pak, semalam banyak yang terjatuh naik sepeda motor, disebabkan jalan ini menjadi licin semenjak aksi gotong royong kemarin. Tolong di selesaikan pak”. Ungkap salah seorang pedagang di sekitar pasar tumpah tersebut.

Setibanya di lokasi, Nurdin (47) salah satu tokoh masyarakat yang mendampingi pihak kecamatan, meminta untuk pihak kecamatan melihat keadaan jalan yang semakin parah, menjadi keluhan semua elemen masyarakat.

“Ini pak camat, lihatlah kondisi jalan kami ini, yang mana jika turun hujan ini banjir, jika cuaca panas, jalan ini berdebu, kita cermati, bagaimana sulitnya masyarakat sekitar dalam melakukan transaksi jual beli, karena pinggir jalan ini berlumpur serta sulit untuk kering”. Ungkapnya.

Sesaat setelah mendengar perwakilan dari tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda M, Adam Malik di desa tersebut, langsung mendesak pihak dari kecamatan, untuk meminta sesegera mungkin menurunkan 2 unit Dump Truck berisi Sertu atau lainnya, sehingga jalan ini bisa kembali normal, serta pedagang pun bisa berjualan kembali.

“Bapak lihat ini, ini tempat masyarakat untuk mencari penghasilan, disini tempat transaksi pasar antara pedagang dan pembeli. Kalau jalan nya rusak dan tergenang air sehingga menjadi lumpur, maka dampaknya luas pak, pedagang dan pembeli sangat sulit melakukan transaksi jual beli, Pengendara pun juga sulit untuk berkendaraan. Padahal ini lah jalan satu-satunya akses menuju kota kecamatan”. Ungkap Adam.

Ia pun meminta kepada pihak kecamatan untuk tidak tutup mata dengan jalan yang rusak parah ini, Adam menyampaikan, “apabila, dalam 3 hari ini tidak juga bisa di normalisirkan, maka jalan ini sebagian masyarakat akan melakukan unjuk rasa, untuk menyampaikan aspirasi jeritan masyarakat”.

“menyampaikan keluh kesah kami di depan kantor Kecamatan, jangan salahkan kami, hari ini kami sudah berupaya untuk berdiskusi dengan baik-baik, dengan anggaran milayaran, masa kecamatan kita nggak bisa menurunkan sedikit batu untuk perbaikan”, Ungkap Adam dalam nada kesal.

Setelah mendengar keluhan masyarakat yang berada langsung pada lokasi, perwakilan pejabat kecamatan setempat melalui sekretaris nya yaitu Bapak Ahmad Jais menyampaikan terimakasih.

“Kami terimakasih dan kami terima keluhan masyarakat kita di Kecamatan Nibung Hangus ini, sebelumnya ini kan hasil gotong royong beberapa hari yang lalu yang di inisiasi oleh Rekan-rekan salah satu Ormas di Kecamatan, dan kemarin juga camat turun mendampingi. Tapi kami mohon maaf, karena hasil gotong royong ini berdampak buruk karena material yang turun tidak sesuai dengan harapan sehingga ketika hujan ini menjadi sulit diakses”. Ungkapnya.

Ia memberikan informasi kepada masyarakat yang hadir di lokasi untuk bersabar dan pihak kecamatan akan mendiskusikan ini langsung agar jalan keluar tersebut dapat segera di cari.

Pernyataan sekretaris camat tersebut langsung ditimpal oleh Adam Malik. Ia sekali lagi menegaskan bahwa camat harus bertanggung jawab atas permasalah ini.

“Semalam itu camat turun ikut gotong royong, apakah camat tidak menganalisa permasalahannya bukan terletak pada jalan yang tergenang. Tapi terletak pada drainase yang tumpat sehingga salurannya tidak jalan. Ini kan kebijakan camat yang konyol. Harusnya gotong royong itu untuk membersihkan selokan di sekitar kota. Bukan menurunkan tanah kuning yang apabila hujan maka sulit dilalui pengguna jalan”. Tegas Adam.

Sekretaris camat mengatakan, “bahwa kegiatan gotong royong tersebut adalah inisiatif dari salah satu ormas di Kecamatan Nibung Hangus, camat dalam jabatannya hanya turut berpartisipasi saja untuk mendukung, namun hasil dari kegiatan gotong royong tersebut, dampaknya diluar dari perkiraan awal”.

Namun lagi-lagi dari salah seorang Masyarakat dari Dusun III di lokasi tersebut sambil bernada keras mengatakan, “jika gotong royong berakibat buruk kepada orang lain, maka, tidak perlu lakukan gotong royong itu”.

“Bukan kojo dio ngapo di kojokan, membangun jalan yang rusak ini tidak cukup dengan tanah itu, terakhir bukan membantu, malah menyusahkan masyarakat lain, yang jatuh lah, yang payah bedagang lah, aku tak terimo jalan dimuka rumahku menjadi kubangan lumpur”, Ungkap Azwar kepada pihak kecamatan dengan logat bahasa kampung nya.

Setelah mendapat respon dari kecamatan. Nibung Hangus, masyarakat kembali berjalan kaki menuju kantor kecamatan untuk berdiskusi, untuk mencari solusi dan langlah-langkah untuk mengatasi masalah lokasi tersebut.

Yang hadir dilokasi tersebut adalah Sekretaris Camat Nibung Hangus Ahmad Jais, Tokoh Masyarakat Kabupaten Batubara Nurdin (Udin Surabaya), AKtivis Mahasiswa Habibi Alwi dan Gusti, Tokoh Pemuda M. Adam Malik, Unsur Ormas PPM dan Ormas PP serta masyarakat. (albs70).

Pos terkait