NIAS BARAT, NAK-masyarakat umum memohon kepada pemerintah pusat agar di stabilkan harga bahan pokok jualan khususnya masyarakat kepulauan nias, (26/05/19).
Pasalnya dikarenakan hingga sampai saat ini harga barang petani sangat menjerit tekanan perusahaan sehinggadi bandingkan harga bahan pokok dengan harga bahan petani tidak setimpal lagi.
Beberapa masyarakat nias barat yakni AG, NH, dan SSD, keluhkan kelonjatan harga bahan pokok saat ini sangat tidak sesuai dengan jualan petani.
Di lanjutkan menuturkan ke media ini, pemerintah pusat tidak secara langsung mencekik leher petani di indonesia ini, kenapa tidak kalau kita bandingkan petani dengan pns sipil dan pejabat negara sangat jauh kehidupan.
karena petani yang di harapkan ke pemerintah pusat supaya bisa pemerintah pusat memberi kesjahteraan terhadap seluruh masyaakat indonesia petani dengan program jualan petani tersebut bisa tinggi sehingga bisa di kategorikan masyarakat umum petani sama pendapatan dengan pegawai negeri sipil.
Di lanjutkan menuturkan ke media ini bayangkan pegawai negeri sipil banyak tambahan gaji merekan mulai dari tunjangan kemudian THR namum kita masyarakat kecil ini apa yang kita dapat kalau bukan di hasil perkebunan kita tutur dengan nada sedih,
Saat ini jualan petani harga karet 7.000(tujuh ribu rupiah) harga kopra 3.500.(tiga ribu lima ratus rupiah. coklat Rp.4.000(empat ribu rupiah) sedangkan harga beras 17.000 (tujuh belas ribu rupiah) 1kg.
namun kalaun terus menerus pemerintah pusat hanya terfokus membangun kesejahteraan pns dan pejabat negara akhirnya masyarakat idonesia ini bisa jadi mati ke laparan walau pun saat ini ada program pemerintah pusat menyalurkan bantua seperti dana PKH, dan beras sastra, namun apakah cukup untuk masyarakat bantuan seperti itu? tentu tidak cukup.
Di lanjutkan NH. kita harap kepada pemerintah pusat supaya tahun 2020 kedapan fokuskan meningkatkan harga jualan petani indonesia ini agar dapat kesejahteraan masyarakat petani.(sabar halawa)