Aceh Singkil NAK.
Semenjak lahirnya Dana desa Desa Perangusan kecamatan gunung meriah termasuk Badan usaha milik desa (BUMdes) sejumlah Rp 435.000.000 untuk penyertaan modal dari sumber dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) minggu 16/10/2022.
Dari jumlah anggaran Rp 435.000.000 (Empat ratus tiga puluh lima juta rupiah) menurut keterangan data yang kami peroleh tahun anggaran 2017-2018 ada penyertaan modal ke badan usaha milik desa BUMdes desa Perangusan sebesar Rp 200.000.000 untuk pengadaan sapi potong sebanyak 17 ekor.
Dari jumlah sapi’Potong tersebut kami hanya mendengar saja tidak pernah ada musyawarah desa ( Musdes) sehingga kehadiran sapi potong tersebut juga tidak pernah Kami lihat sehingga sampai saat raib begitu saja, Kata mereka ada mati tapi tidak ada bukti Poto bangkainya juga ada yang hilang tapi tapi tidak ada surat laporan kepolisian.
Alwi, masyarakat desa Perangusan , semua ini sudah berkali-kali kami laporkan ke dinas terkait termasuk anggaran dana desa untuk penyertaan modal pada tahun anggaran 2019-2020 juga ada impormasi rp 200.000.000 untuk pengadaan depot air minum isi ulang dan lain lain,nah pertanyaannya kami dari anggaran 200 jl yang terlihat hanya mesin Aqua air minum yang ada berapa sih harganya,ujar Alwi.
Menurut Alwi , pengadaan depot air minum itu saya sudah cek perbandingan harga , menurut keterangan mereka kalau milik desa Perangusan itu hanya di perkirakan Rp 60 jutaan jikalau itu asli merek SNI.dan sisa anggaran itu Kemana mana mana saja masak tidak bisa kami pertanyakan,
Hal ini sangat merugikan desa Perangusan atau desa kami sebagai warga kampung desa Perangusan Ini,,,kami mengharapkan kepada ketua pengawasan BUMdes agar lebih jeli dengan permainan rekayasa penggunaan anggaran dana desa kami yang kami duga banyak unsur penggelapan anggaran.
Dalam administrasi catatan kami peroleh ada pinjam meminjam antara bendahara dengan desa sejumlah rp 35 JT entah untuk apa , pertanyaan apakah boleh meminjam tanpa jasa,nah kalau seperti itu kapan meningkatkan.kata Alwi.
Memang seharusnya modal usaha milik desa (BUMdes) harus bisa membuat peningkatan atau merapatkan setidaknya tiga bulan sekali atau satu tahun sekali, Ini desa Perangusan kecamatan gunung meriah semenjak ada nya pembentukan kepengurusan direktur BUMdes tidak pernah musyawarah apa dan kemana anggaran untuk pengadaan apa,nah ini baru kami tau saat penyerahan ketua lama dengan ketua baru yang menjadi masalah,
Kami mengharapkan teranspran bukti data apa saja pengadaan tahunnya juga jelas ,nah jikalau tidak nantinya ketua BUMdes baru kedepannya akan menjadi masalah,atau tidak bakalan berkembang,
Dari hal ini menurut pantauan Kami sebagai masyarakat Desa Perangusan dari jumlah Rp 435. Jt untuk penyertaan modal sudah jelas bukti fisik depot air minum isi ulang Rp 60 JT piring alat pecah desa dan BUMdes Rp 20 JT Teratak desa atau BUMdes Rp 50 jt pelaminan Rp 15 JT jumlah Rp 145 JT rupiah sehingga kini di perkirakan kerugian desa anggaran dana BUMdes sebesar Rp 290 jt yang kami duga di gelapkan oknum kepengurusan lama BUMdes desa Perangusan kecamatan gunung meriah kabupaten Aceh-Singkil.
Kamaluddin sebagai pengawas BUMdes terpilih di tahun 2022 ini meminta agar keteranspransi keterbukaan antara ketua lama dengan kepengurusan baru ini agar jangan asal terima data saja barang nya tidak ada, hati hati ini uang negara untuk desa’Perangusan,
Jikalau hanya terima data barang tidak ada selanjutnya kepengurusan baru nanti akan bermasalah dan tidak berkembang, harapan kami sebagai pengawas dari kalangan masyarakat meminta kepada ketua badan pengawas kampung (BPKam) juga perangkat desa agar tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan penyerahan atau serah terima ini tanpa data dan bukti , itu saja dari saya sebagai pengawas BUMdes terpilih,tegas Kamaluddin.
Harapan kami warga desa Perangusan meminta kepada PJ Bupati Aceh Singkil agar memerintahkan inspektorat Aceh Singkil menindaklanjuti laporan masyarakat secara khusus, karena sudah 4 kali Surat laporan masyarakat desa Perangusan tidak ada tindakan khusus, yang ada hanya audit tahunan, bukan tidaklanjut laporan kami.(Aiyub Bancin)
