Wahya Hidayat Bantah Keterangan Sulut Dimedia Siber, Dugaan Gagal Paham

ACEH SINGKIL/NEWSSANTIKORUPSI 

Saya bernama Sulut masyarakat Aceh Singkil, sebagai penerima PKH. Saya sangat kecewa atas pendamping PKH kami di Gampong kuta simboling, yang bernama Wahyu Hidayat.

Bacaan Lainnya

PKH di Gampong Kuta simboling banyak masyarakat yang mendapat kan dan menikmati bantuan pemerintah ini. PKH juga menolong ekonomi masyarakat Gampong Kuta simboling.

Saya sulut salah satu yang mendapat PKH di Gampong Kuta simboling sudah sangat lama. Tetapi saya kecewa pada tahun 2022 ini saya tidak mendapatkan PKH lagi.

Dan saya bertanya kepada pedamping PKH kami yaitu Wahyu Hidayat tapi tidak ada respon dan jawaban Wahyu Hidayat itu bukan urusan saya.ucapan Sulut.

Wahyu Hidayat , minggu 4/9/2022 saya selaku pendampingan 3 desa program keluarga harapan ( PKH) apa di sampaikan yang atas nama Sulut tidak benar kerna beliu sudah pernah datang jumpai saya kerumah.

Dan saya tanya kan sudah berapa lama tidak menerima bantuan tersebut beliu jawab sudah lama dari tahap 1 dan 2 dan 3.beliu jawab dri awal tahap pertama saya masih bertugas di pulau banyak dan saya pindah di di kampung tersebut juga di tahap 2. Dan tahap ke 3 ternyata ada kesalahan sistem rupanya nama ya istri nya tersebut tidak keluar di BNBA.terang Wahyu Hidayat.

Malah keluar adalah nama dia sendiri Sulut yang keluar. Dan itu pun sudah saya uruskan dan sudah saya pertanyakan kepada operator pendamping PKH .

Selanjutnya juga saya tanyakan kenapa waktu sabelum saya pindah kenapa tidak di sampaikan dengan pendamping yang duluh kerna keterangan beliu itu sudah lama tidak menerima dari 2021 dari pendamping penganti saya.

Syukur masih saya mau mengurus beliau kata Wahyu Hidayat. dengan tanpa ada imbalan dan hati nurani untuk membantu masyarakat disana.banyak saya urus kemarin ada nama erma di rantau gedang kemarin tidak dapat ibu tersebut alhamdulillah dapat lagi tahap ke 3.

Sementara itu pendataan dari pendamping yang lama juga. Kerna atas nama sulut gagal ospam di pusat akibat pengalihan bank BRI ke BSI jaman pengalihan, saya belum bertugas di desa tersebut kerna beliu tidak dapat dari tahuan 2021 .

Saya sudah uruskan dengan operator Program keluarga harapan PKH yang berada di beliu stanbay selalu di kantor juga istri beliu juga sudah jumpa dengan beliua sudah saya jelaskan apa permasalahannya.

Saya jelas kan alhamdulillah istri beliau tahu kerna sudah saya nampakan yang keluar atas nama Sulut bukan lagi atas nama istri nya. Kalau kami ajukan ke pusat itu penantuan nya di bilang menunggu di pusat perbaikan.

Sudah saya secara pribadi walaupun di masa itu 2021 bukan saya pendamping ya. Tahap 2022 bulan 1 juga dia tidak dapat. Saya di tahap 2 la dtang ke desa tersebut rupa nya yang keluar nama suami ya bukan istri ya.

Sesuai dari data yang kami peroleh data lama semasih Pak Sulut masih aktif jadi kepala desa Kuta Simboling, semasih dia kepala Desa kemungkinan dibuat Nama istrinya, dan beliau menyampaikan dalam media Siber bahwa saya tidak merespon itu tidak benar atau di duga gagal paham,ujar Wahyu Hidayat,(Aiyub Bancin)

Pos terkait