Newssantikorupsi.com- Aspirasi Pemuda Mahasiswa Batu Bara (ASPARA) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Batu Bara, Kecamatan Lima Puluh, Senin, 22/8/2022.
Masa mendesak Kepala Dinkes P2KB Wahid Khusyairi untuk transparan terhadap penggunaan anggaran pada Tahun 2021.
“Kami menduga adanya praktek KKN di Dinkes P2KB pada program anggaran pemulihan ekonomi daerah dan pemulihan ekonomi nasional serta program bantuan tidak terduga dimasa pandemi Covid-19,” kata Nando Sitorus selaku koordinator lapangan.
Dalam orasinya, Nando meminta untuk klarifikasi soal anggaran pengelolaan pelayanan kesehatan, bagi penduduk berdampak krisis kesehatan, akibat bencana atau berpotensi bencana senilai Rp, 1,6 Milyar.
Selain itu, dirinya juga menyinggung bantuan tak terduga terhadap belanja untuk kebutuhan siaga darurat bencana Covid-19 pada Dinas Kesehatan P2KB Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 3,4 Milyar.
“Dua anggaran ini, kami melihat adanya kejanggalan dan kami menduga adanya indikasi korupsi,” tuturnya.
Dirinya juga meminta Bupati Batu Bara untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas P2KB Batu Bara, karena dinilai tidak amanah dalam mengemban tugas.
“Bupati harus mengevaluasi kinerja Kepala Dinkes P2KB, kami menilai Kadis tidak amanah dalam menjalankan tugas,” tegas nando dalam orasinya.
“Kami juga meminta kepada Kejaksaan Negeri Batu Bara untuk memeriksa penggunaan anggaran tahun 2021,” tandasnya. (albs70).
