Diduga Usai Divaksinasi, Sriatik (42) Kritis Lalu Meninggal Dunia

BATU BARA/NEWSSANTIKORUPSI-

menjelang dua hari diduga usai divaksinasi, seorang janda dari empat anak, Sriatik (42) Warga Desa Titi Merah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, kritis lalu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Adam Malik Medan, Senin 7/2/2022.

Bacaan Lainnya

 

Peristiwa itu terjadi bermula, pada hari Selasa tanggal 21/12/2021 sekitar pukul 10.00 Wib, dimana Sriatik hendak berangkat untuk di vaksin, yang mana, untuk salah satu sebagai syarat agar dapat untuk diri nya bisa berangkat Umroh ke Tanah Suci Mekkah, harus memiliki surat sertifikat Vaksin.

 

Setelah itu, salah seorang dari perangkat desa tersebut mengajak Sriatik untuk di vaksinasi, tiba di aula Desa Pematang Panjang, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, sebelum dilakukan vaksinasi, terlebih dahulu tim medis melakukan pemeriksaan tensi dan mengecek darah.

 

” Setelah Sriatik diperiksa, dan dinyatakan bisa untuk divaksinasi, Mendengarkan hal tersebut, sriatik menjadi merasa senang, supaya diri nya agar bisa untuk berangkat Umroh,” ujar Suheini menjelaskan kepada Awak Media, pada Minggu 6/2/2022.

 

Namun mirisnya, Suheini menceritakan, menjelang dua hari divaksinasi, Sriatik mengalami menggigil, dan keesokan harinya, dia lemas dan tak berdaya, hingga terbaring atas kasur di dalam kamar rumahnya.

 

Memang diakui Suheini, setelah kakaknya pulang dari sawah miliknya, tiba-tiba tubuh kakaknya itu menggigil kencang.

 

Di Hari ketiga, kakak saya sudah gak bisa apa-apa. Dia hanya bisa terbaring, badannya demam tinggi dan menggigil. Kami pun bergegas untuk memanggil perawat, untuk mengobatinya, tapi tak bisa berbuat banyak lagi, lalu kami bawa ke klinik terdekat.

 

Karena kondisinya memburuk, terpaksa Sriatik diopanes ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Gunung Batu Bara, untuk mendapatkan perawatan secara medis, selama tiga hari. Namun tak selesai sampai disitu, usai diopname di RSUD Kuala Gunung Batu Bara, kakak saya dirujuk kembali ke Rumah Sakit (RS) Harapan di Kota Pematang Siantar selama satu hari, dan pada akhirnya, pada Sabtu 5/2/2022 Sriatik dirujuk ke RSUD H. Adam Malik Medan.

 

Karena kondisinya sudah kritis di ruangan ICU dan dibantu oleh alat pernafasan (Oksigen), kemudian akan dilakukan cuci darah, beber Suhaeni, dengan nada serak dan mata berkaca-kaca akibat menahan tangis.

 

Hal serupa dikatakan oleh Supri, yang juga merupakan keponakan keluarga terdekat Sriatik, dia menuturkan, bahwa Bibinya mengalami pembengkakan di bagian bahu, kaki, dan punggungnya, serta tangannya sesekali bergerak.

 

Hal ini terjadi, diduga usai menjalani vaksinasi di Kantor Balai Desa Pematang Panjang.

 

” Akibat peristiwa yang menimpa almarhum Sriatik, maka dengan ini kami atas nama keluarga meminta dan berharap kepada pihak Pemerintahan Kabupaten Batu Bara, agar dapat perduli dan dapat memberikan perhatian secara  medis terhadap apa yang sedang dialami kakak saya “, seru adiknya (Suheini) bersama keponakannya (Supri).

 

Sebelum peristiwa itu terjadi, Suheini selaku adik kandung almarhum pernah bilang kepada tim medis, bahwa kakaknya itu memiliki riwayat sakit gula.

 

Mendengar kabar tersebut, salah seorang tim vaksinasi dr. Fauzi mengakui jika Sriatik mengeluhkan kesehatannya pasca vaksinasi. Lalu dr. Fauzi menurunkan tim untuk datang ke rumah pasien, namun pasien yang bersangkutan tidak ada di rumah.

 

” Kemudian, pihak keluarga Sriatik kembali menghubungi saya tentang keadaanya. Tim medis kami sudah datang ke rumahnya, tapi ibu itu nggak ada di rumah. Sejak saat itu kami nggak ada kabar dan hari ini baru ada kabar lagi dari keluarganya “, kilas balik Suheini menceritakan alasan dokter pada saat itu.

 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Batu Bara, drg. Wahid Khusyairi, M.M menjawab kepada Wartawan dinilai tidak kooperatif, terkait tentang peristiwa yang menimpa Sriatik tersebut.

 

Dia hanya menjawab, “Saya belum bisa memberi penjelasan. Kami sedang membentuk Tim untuk mempelajari kronologis kejadian.”

 

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Minggu malam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Adam Malik pada pukul 23.40 wib, di kebumikan pada esok harinya, hari senin tanggal 7/2/2022 pada pukul 13.00 wib, setelah waktu Sholat Zuhur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pematang Panjang Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara.   (albs70).

Pos terkait