Wow, Lagi Lagi Masyarakat Desa Titi Merah Kecewa Dengan Proyek Pengembangan Jaringan Perpipaan Air Bersih

BATU BARA/NEWSSANTIKORUPSI-Tidak maksimalnya suplay air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari – hari bagi warga di Desa Titi Merah, kecamatan Lima Puluh Pesisir, kabupaten Batu Bara, provinsi Sumatera Utara, tak ayal menimbulkan rasa kecewa warga terhadap Pemerintah kabupaten Batu Bara yang di nilai belum maksimal memberikan pelayanan air bersih.

Padahal, pelaksanaan Pengadaan Pengembangan Jaringan Perpipaan di Desa Titi Merah Kecamatan Lima Puluh Pesisir, yang dengan nomor Kontrak 1819676/PK- DAK/PPK SP/DPUPR-BB/ 2021 dan nilai kontrak anggaran sebesar Rp : 2.467.622.000, bersumber Dana APBD – DAK tahun 2021, Konsultan pengawas dari CV. karya Vitaloka consultan, serta dengan Pelaksana kegiatan yang dipercayakan kepada CV. Viola Cipta Maha Karya, sudah rampung di kerjakan oleh pemenang lelang.

Bacaan Lainnya

Namun, sangat disayangkan proyek yang menelan anggaran hingga milyaran rupiah tersebut, terkesan tidak membawa manfaat yang berarti bagi warga Desa Titi Merah tersebut, Pasalnya, hingga saat ini warga Desa Titi Merah, masih terus kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

“ Dinas PUPR Batu Bara terkesan ” tutup mata dan tutup telinga “, meskipun sudah mengetahui dan melihat penomena Pengembangan Jaringan Perpipaan ini tidak maksimal, air kerap sekali mampet “, sebut seorang warga Titi Merah kepada awak media.

Hingga kini belum ada langkah yang diambil oleh Dinas PUPR Batu Bara, khususnya PDAM Tirta Tanjung. Padahal warga sudah sangat lama menunggu dan merindukan air bersih, yang dari program Pemkab Batu Bara.” sebut warga kepada awak media.

Di tempat terpisah, sumber lainnya mengatakan, ” ya Bu, terkadang airnya tidak jernih, sudah dua hari ini airnya gak jalan Bu, kami sudah dua hari susah mau mandi, sampai anak kami yang mau pergi berangkat sekolah pun, terpaksa mencari air untuk mandi, Ini aja kami baru selesai mencari air untuk mandi dan mencuci, Bu,” ungkap warga kesal.

Menanggapi hal tersebut, ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) Republik Corruption Watch (RCW) Batu Bara, Surya Dharma Samosir ditemui didepan Water Park Banyuwangi mengatakan, ” sangat di sayangkan, pengerjaan pengembangan jaringan perpipaan Dinas PUPR Batu Bara di desa Titi Merah, yang terkesan dikerjakan asal – asalan, sehingga penyaluran air bersih yang sudah lama diharapkan warga, tidak berjalan maksimal “, Kamis, 09/12/2021.

” Mestinya Pemkab Batu Bara benar – benar serius memberikan pelayanan air bersih kepada warga, apalagi air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dibutuhkan ratusan liter air bersih setiap harinya, untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan khususnya untuk air minum. Seharusnya dengan adanya proyek pengembangan jaringan perpipaan ini, warga Desa Titi Merah sudah mendapatkan air bersih, yang layak untuk di gunakan sehari – hari,” sebut Dharma Samosir.

” Menghabiskan anggaran hingga milyaran rupiah, mestinya pengembangan jaringan perpipaan ini sudah bisa memenuhi dan mengatasi kebutuhan air bersih untuk warga desa Titi Merah. Namun, melihat penyaluran air bersih kerumah warga saat ini sering ” mampet” sehingga proyek PJP ini patut di pertanyakan,” sebut Samosir.

Senada dengan Surya Dharma Samosir, Roberth Simanjuntak SH dari LPPNRI, juga mempertanyakan, ” pipa saluran air kerumah warga yang menggunakan pipa berdiameter 4 inchi tersebut, yang di masukkan dalam pipa 6 inchi. Menurut Robeth kemungkinan karena pihak rekanan menggunakan pipa 4 inci, hingga jadi penyebab air yang di alirkan kerumah warga tidak stabil “, tandas Robeth.

Lebihlanjut kata Roberth, dirinya akan meminta kepada pemkab Batu Bara dan pihak PDAM Tirta Tanjung, agar melakukan uji Lab tentang kualitas air.

Saat di kompirmasi dari awak media ke whatsapp pribadi direksi PDAM Tirta Tanjung mengatakan, ” salah kompirmasi abg kepada saya “, jawab nya ketus (albs70).

Pos terkait