Diduga Perencanaan Kandang Peternakan Sapi Kota Subulussalam Asal – Asalan”

Subulussalam, NAK.com – Diduga perencanaan kandang perternakan sapi kota subulussalam asal asalan. dimintak kepada lembaga penegak hukum turun tangan untuk mengusut tuntas.

Awak Media newsantikorupsi.com  turun menelusuri  kandang ternak sapi kota subulussam  pada tanggal 13/11 bersama awak media koranjokowi.com sampai  ketempat lokasi jarak tempuh sekitar 7 KM dari permukiman warga.18 Nov 2020.

Bacaan Lainnya

Dalam perjalan menelusuri lokasi kandang peternakan sapi kota subulussalam. yang di mana tempat lokasi sangat jauh dari warga dan jln nya  pun sangat rusak parah dan masih tanah diduga  perencanaannya asal asallan hanya untuk  menghamburkan uang negara juga diduga untuk kepentingan.

Pasal nya lokasi kandang sapi tersebut  jarak antara permukiman warga  sangat jauh perkiraan 7 KM.dan jalan masih tanah berlumpur.

Dan kandang ternak sapi tersebut terlihat dengan kasat mata ada tiga titik bangunan besar  yang masih belum siap  dan kondosi sudah dirimbuni tumbuhan rumput  kayu semak  belukar.
Ada yang  haya masih  pondasi ada juga sudah lengket bata pembanguna  terlihat gagal.dan berlumut seperti banguna hantu dihutan.

Juga pintu gerbang masuk hanya terlihat besi berkarat kana kiri dan sebagian sudah di pondasi.dan ada juga batu cadas di dalam lokasi . ini sangat  disayangkan uang  rakyat  sia sia.

Saat konfirmasi media NAK kepada  agus  kabit pertenakan kota subulussalam diruang kerjanya.
Itu  bangunan di lokasi ada lima,  ada dua bangunan lagi di belakang.tentang dananya saya tidak tau pasti  soalnya saat itu saya belum kabit peternakan.saya baru sejak
Kabid  tahun 2019. Hanya  dalam perkiraan bahwa bangunan bangunan itu diperkirakan menelan biaya satu milyar rupiah bersumber dari dana DAK. Luas lokasi berkisar 100 Ha, legalitas lokasi milik Pemko Subulussalam, pembangunan di mulai sejak tahun 2015 dan kepala dinas sudah berganti ganti, serta tidak berlanjutnya pembangunan gedung dikarenakan para rekanan tidak mampu mrnyelesaikan. Sehingga dinas hanya membayar para rekanan atau kontraktor sesuai persentase bangunan yang dikerjakan. Selebihnya anggaran dikembalikan ke kas negara,tutup nya.

Berbicara tentang perencanaan sebelum menjadi program yang akan dilaksanskan, sudah barang tentu perencanaan berujung dengan hasil akhri, ironinya melihat kondisi kandang dan lokasi peternakan pemko subulussalam laksana program tanpa perencanaan, bukan putus ditengah program, namun di duga gagal dalam  perecanaan.bisa juga karena asal asalan.

“Melihat kondisi lokasi, bangunan, dan menelaah keterangan kabid peternakan, sepertinya di harapkan peran serta dan  campur turun tangan  lembaga penegak hukum dan di  dimintak untuk mengusut tuntas  perjalanan perencanaan dan program peternakan. agar publik mengetahui penyebab kegagalan sesungguhnya.

( Mukim)

Pos terkait