PD MABMI Menggaku Pulang Bawah Oleh-oleh, Kapolres Batu Bara Minta Maaf Tentang Ornamen Groga Hanya Mis komunikasi

Batubara, NAK-Setelah booming diberitakan terkait pemasangan ornamen pada bagian kantor Mapolres Batubara yang dinilai terlalu menonjolkan corak ‘gorga’,Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, SH terang mengucap maaf kepada masyarakat Melayu Batubara.

“Saya mohon maaf kepada masyarakat Melayu Batubara atas pemasangan ornamen ‘gorga’ dibagian kantor Mapolres yang baru. Bukan bermaksud merendahkan adat dan budaya lokal, ini hanya kurangnya kordinasi. Namun intinya pemasangan ornamen tersebut adalah bentuk kebhinekaan”, ucap Robin Simatupang.

Bacaan Lainnya

Pernyataan maaf tersebut disampaikannya dalam wawancara sejumlah media usai pertemuan tertutup dengan pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kab Batubara, Senin petang (02/09), Mapolres Batubara.

Tampak hadir Ketua PD MABMI batubara OK Zainal Alwi, S.Pd dan pengurus, Wakapolres Batubara Kompol Herwansyah, SH, Kasat Intel AKP Rommy G Manik dan sejumlah tokoh muda setempat.

Kapolres menjelaskan, pada kantor tersebut tidak hanya memasang ornamen ‘gorga’ akan tetapi ornamen Melayu dan Jawa juga disertakan. Bahkan kata dia ornamen Melayu justru lebih teratas. Itu artinya adat Melayu menjadi payung adat-adat lain di Batubara. Itu wujud persatuan dan kesatuan, katanya.

Sementara Ketua PD MABMI zainal Alwi, SPd mengaku dapat memahami maksud pemasanagan ornamen pada bagian kantor setelah dijelaskan oleh Kapolr

“Tidak ada pengurangan dari ornamen ‘gorga’ yang telah terpasang tapi nanti ornamen Melayu akan kita tambahkan dibagian depan kantor, soal motif itu akan disesuaikan dengan usulan pengurus MABMI. Kalau soal pemasangan ornamen ‘gorga’ itu sudah sesuai spek”, imbuh Kapolres.

“Kami dapat memahami, dan setelah pertemuan dengan Kapolres kami pulang membawa oleh-oleh”, sebutnya tanpa menginci oleh-oleh apa yang dibawa.

Pantauan wartawan, pertemuan Kapolres dengan pengurus MABMI di aula Mapolres berlangsung mencapai tiga jam. Karena pertemuan berlangsung tertutup wartawan tidak diperbolehkan masuk sehingga harus menunggu berjam-jam menanti hasil protes MABMI terkait pemasangan ornamen ‘gorga’ dikantor tersebut.

Pertemuan tampak usai setelah menjelang senja yang selanjutnya para pengurus MABMI didampingi Kapolres langsung meninjau bagian dalam bangunan Mapolres.

Tidak ‘seberingas’ isi surat protes yang dilayangan ke Kapoldasu tertanggal 27 Agustus 2019 lalu, dalam peninjauan pengurus MABMI tampak nyaris bak ‘konsultan’ proyek bahkan seolah-olah seperti tim pengawas pembangunan.

Gemuruh gelak tawa lantang terdengar padahal dibagian ruang kantor tidak terlihat pemasangan ornamen apapun.

(NAK)

Reporter/ Editor ; Rahmat Hidayat.

Pos terkait