Puluhan Masyarakat laporkan lahan mereka Ke DPRK, yang di Di Garap Oleh PT MSSB. Rundeng

SUBULUSSALAM, Aceh-NAK-puluhan masyarakat datang ke DPRK  berasal dari Desa Muara Batu-batu, Sepadan, Dah dan Kuala kepeng, Kecamatan Rundeng kota  Subulussalam, Senin (26/8/9).

Kedatangan puluhan masyarakat Rundeng ke Gedung DPRK itu untuk mengadukan tanah mereka yang digarap oleh PT Mitra Sejati Sejahtera Bersama (MSSB) kebun Rundeng.

Bacaan Lainnya

Ada Empat desa lagi lahan masyarakat  yang sampai sekarang belum pernah di ganti rugikan oleh pihak  perusahaan  masyarakat mengaku tanah mereka masuk dalam wilayah HGU PT. MSSB seluas 318,63 hektare, terdiri dari Desa Muara Batu-batu seluas 143 Ha, Desa Kuala Kepeng 33,64 Ha, Desa Sepadan 66 Ha dan Desa Dah seluas 75,99 Ha.

“Pihak muspika Kecamatan Rundeng sudah berkali-kali lakukan muswarah dengan pihak PT MSSB, namun sampai sekang tidak ada titik temunya, dan pihak  PT MSSB tidak pernah konsisten dengan apa saja janji janji yang di sepakati dalam pertemuan artinya kami dari masyarakat tidak pernah dihargai oleh pihak perusahaan PT MSSB, makanya kami datang kemari,” kata Tamrin  perwakilan puluhan masyarakat dalam temu persnya Newssantikorusi.com.

Rusdi SP, salah seorang perwakilan dari masyarakat berharap agar tanah masyarakat yang ada empat  desa  digarap oleh PT MSSB mohon  dikembalikan kepada masyarakat. Dan Boleh digarap, kata dia dengan catatan harus diganti rugi sesuai dengan harga pasaran dengan mempertimbangkan tanaman rakyat yang ada diatas tanah tersebut.

Karna jauh sebelem PT masuk ke desa kami kami sudah punya tanaman semenjak tahun 2007.tapi semua tanaman kami dirusak.

namun sampai hari ini pihak PT MSSB tidak menghiraukan,ujrnya.

Puluhan masyarakat datang ke Kantor DPRK itu lansung diajak masukke gedung Legislatif untuk beraudiensi bersama Anggota DPRK setempat.

“dalam pertemuan itu masyarakat meminta kepada lembaga Legislatif ini agar permasalahan dapat diselesaikan dan jangan berlarut-larut, kita khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Tamrin perwakiln masyarakat

Fajri munthe selaku pemimpin Audiensi itu ia menyatakan sependapat dan akan memfasilitasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) masyarakat 4 desa ini bersama pihak perusahaan PT MSSB.

Fajri Munthe “menyampaikan kepada masyarakat Beri kami waktu beberapa hari lagi karena pimpinan kami masih berada di Banda Aceh, alat kelengkapan juga belum tuntas, namun dalam hal ini kami sudah menerima aduan masyarakat ini, insyaallah setelah semua selesai, secepatnya akan kita lakukan RDP, kita akan undang seluruh instansi terkait, terutama pihak perusahaan,” kata Fajri Angota DPRK.(Mh@)

Pos terkait