Tradisi Suluk Naqsabandiyah, Membersihkan Diri Menyambut Mati

Bengkalis,Newssantikorupsi.com– Bulan suci Ramadhan adalah waktu yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Islam di dunia. Sebab, semua aktivitas ibadah selain puasa bakal diganjar pahala berlipat ganda oleh Allah SWT dibandingkan bulan-bulan biasa.

Ramadhan identik dengan bulan perbaikan diri umat muslim untuk menggapai kesucian kelak saat merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Salah satu amalan mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah dengan tradisi suluk.

Bacaan Lainnya

Aktivitas suluk ini lazim dilakukan jama’ah tarekat Naqsabandiyah di Desa muara basung Kec pinggir Kab.bengkalis. Minggu 9 April 2023 Malam.

Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Tuan Guru Khairul Zaman mengatakan, suluk adalah kegiatan mengasingkan diri dari kegiatan duniawi dengan berzikir di tempat ibadah seperti Rumah Suluk.

Jama’ah yang bersuluk akan berdiam diri di dalam bilik berukuran 1×2 meter dengan lantai beralaskan kasur. Bilik itu ditutupi kain dan tidak bisa terlihat dari luar.

Suluk dilakukan sepuluh hari sudah memasuki bulan Ramadhan,” kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Tuan guru Khairul Zaman.

Dalam hitungannya, terang Tuan guru aktivitas Suluk dilakukan selama 10 hari dan berakhir tepat saat 9 April 2023,Namun semua jamaah mengikuti suluk sejak awal.

“Tujuannya melatih diri, membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Kita semua calon mati, jadi bersihkan dulu diri sebelum mati,” kata Tuan guru Khairul zaman.

Jama’ah tarekat Naqsabandiyah melakukan suluk selama 10 hari yang dimulai 8 hari sudah Ramadan di Rumah suluk Khairul Amal,Desa Muara Basung,”tutup guru.

Senada dengan itu, jamaah lainnya, Ocak / Swadi (49) warga semunai kec.pinggir mengatakan, pikiran dan hatinya lebih tenang selama melakukan suluk. Ia juga telah mengikuti suluk selama Dua kali Ramadhan.

“Pikiran jadi tenang, tidak memikirkan dunia lagi. Kita juga tidak takut mati, kalau panggilan datang, saya sudah siap,” ujarnya.

Suluk sepuluh hari resmi ditutup camat pinggir
Zama Riko Dakanahay,dalam kata sambutannya camat pinggir,mengucapkan selamat atas sukses suluk tarekat
Naqsyabandoyah sepuluh hari semoga
yang akan datang jema’ahnya bertambah lagi dan lebih
Besar”ujar nya

Rumah Suluk adalah tempat melakukan dzikir dan digunakan tarekat tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dahulunya, rumah suluk memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan umat Islam. Rumah ini bukan hanya tempat berdzikir tetapi juga berperan sebagai pusat pendidikan, penggalian ilmu serta penyebaran syiar Islam”Tutupnya.

Turut hadir,kepala desa muara basung Akyar mukmin,sekcam pinggir susanty ahmad,KUA camat pinggir Raja Hadi pratama,Ketua karang taruna kec.pinggir M.alga viqky Azmi,Ketua Bpd Mardiansyah,Kadus,RT,RW,Tokoh agama,tokoh masyarakat,pemuda dan masyarakat sekitar.

( Kapten )

Pos terkait