Dialog pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme di daerah perbatasan

Batam, NAK – Acara Dialog pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme di darah perbatasan, yang di adakancdi Hotal Haris Batam Centre Batam, (22/11/18).

Ada pun kata sambutan dari Wakil Gubernur H. Isdianto mengatakan, Bahawa wilayah perbatasan tentunya menjadi perhatian kita dalam hal pengawasan untuk mencegah Terorisme di wilayah kita,

Bacaan Lainnya

“Kita harus bekerja sama bergandengan tangan dalam hal ini, sebab orang-orang yang tidak kita kenal keluar masuk di wilayah kita ini, tentunya mereka hanya menhadanlkan pasport,

Sebelum tau asli dia terorisme atau bukan.

Karena sekarang jaringan terorisme sangat luar biasa, “sekarang dimana-dimana selalu kita dengar terorisme jaringannya sanfat kuat di setap wilayah, Karena itu semua harus berperan dan meningkatkan pengawasan terhadap orang, bahan peledak dan peredaran dana ilegal,” kata Isdianto saat Dialog Pelibatan Masyarakat dalam acara Pencegahan Terorisme di Kawasan Perbatasan di Provinsi Kepri.

Dia juga berharap supaya dapat bisa peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah sarta masyarakat dalam penanganan paham radikal,”kata Isdianto.

Iya juga memaparkan bahwa kondisi geografis yang berbatasan kepri sanhat banyak negara tetangga.

Di sebelah utara perbatasan dengan Vietnam dan Kamboja dan sebelah barat berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Di timur berbatasan dengan Malaysia dan Kalbar. Apalagi ada sekitar 125 pelabuhan tikus yang belum kita ketahui siapa pemilik masing-masing nya pelabuhan tikus itu.

Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Reni Yusneli juga menjelaskan bahwa ada kelompok-kelompok oknum tertentu mempunyai paham-paham radikal dan ingin memecah belah tali persaudaraan.

Reni juga menjelaskan,” bahwa negara kita ini berbeda-beda suku,agama, budaya.

Kita harus memahami kelemahan satu sama lain untuk bekerja sama mengantisipasi adanya isu yang sangat kuat terorisme ini,
“di karenakan adanya selalu yang menganggu dengan radikalisme, Memang tidak ada satupun negara yang bebas dari ancaman radikalisme. Maka dari kita harus tetap juga waspada dan selalu berhati-hari dalam ancaman radikalisme,” tutup Reni.
(Red)

Pos terkait