DLHK Kab.Lingga Terkesan Mandul Dalam Pengawasan Hutan

Lingga, Kepri. NAK – Maraknya kegiatan Ilegalloging dikawasan hutan di Kabupaten lingga, kami menyoroti Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan (DLHK) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, terkesan Mandul, kinerja mereka dalam pengawasan hutan tidak berjalan, sangat buruk sekali, Bagian GAKKUM DLHK terkait terkesan tutup mata, dan inilah kesimpulan yang kami putuskan, sekalipun kami tidak berhak untuk memponis, namun tidak membatasi kami juga untuk berpendapat.

Lahirnya pendapat kami tentang Mandul dan Buruknya kinerja petugas yang melakukan pengawasan dibagian kehutanan itu tersebut, bukan sekedar Hoak atau kabar bohong, fakta lapangan yang sangat rill didepan mata.

Bacaan Lainnya

Berikut infonya, berdasarkan investigasi tim Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO) Indonesia DPC Kabupaten Lingga, yang kami laksanakan beberapa waktu yang lalu dikawasan Kecamatan Singkep Barat (red), nampak jelas, banyak sungguh kegiatan ekonomi masyarakat yang bersentuhan langsung dengan kegiatan Ilegalloging tersebut, sejumlah galangan pembuatan kapal kayu berserak didua desa disingkep barat itu, dan rata-rata bahan baku pembuatan kapal itu bahan bakunya dari kayu, kami saksikan kayu yang digunakan untuk pembuatan body kapal itu terdiri dari kayu Resak dan sejenisnya, dan jelas kayu tersebut dihasilkan dari kawasan hutan, bukan tumbuhan Hutan Tanaman Rakyat atau HTR.
Ironisnya, melihat kejadian itu, dan kami yakin mereka pasti tau, para pejabat yang menangani fungsi pengawasan hutan itu, ataupun pihak-pihak penegak hukum diam membisu, terkesan diantara mereka itu, apabila ditanyai tentang persoalan kegiatan Ilegalloging tersebut, jawaban mereka sangat mencengangkan “Payah juga ini urusan perut, urusan hidup”.
Kalaulah seluruh urusan yang melanggar Undang-Undang maupun Peraturan negeri ini dikaitkan dengan urusan perut, ya mau dibilang apalagi, kamipun sebagai wartawan jadi bingung, namun satu pertanyaan kami buat pemangku amanah, dalam hal ini pihak DLHK bidang pengawasan hutan “Kalau anda lebih cendrung keurusan perut ketimbang menegakkan aturan, anda akan memilih berhenti dari tugas sekarang ini atau lebih memilih lanjut bekerja dengan pemerintah tetapi berkhianat dengan tugas yang konsekwensinya anda akan berhadapan dengan pengadilan yang Maha Adil disana klak?. (Tim/Mhd)

Pos terkait