Benny Sikumbang : Wakil Rakyat Harus Meninggalkan Kesan ‘Ketinggalan’ dalam Era Sosial Media

BATAM. NAK -Era digital mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali rutinitas dan kebiasaan baru
masyarakat pada penggunaan internet di segala lini kehidupan sehari hari. Tak hanya mempengaruhi
kebiasaan dan cara hidup, digitalisasi menjadi gerbang perubahan pada era masa depan yang lebih
dinamis dan lebih atraktif, (22/03/22).
Pun demikian pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Dua dekade lalu belum terbayangkan
bagaimana masyarakat saat ini bisa dengan mudah menyampaikan keluhan dan aspirasi hanya dengan
cuitan melalui gawai. Peristiwa yang sedang terjadi dengan mudah bisa disaksikan langsung oleh seluruh
pengguna internet.
 Terkoneksi dan dengan cepat menjadi topik perbicangan publk, yang selayaknya
secara tanggap dapat langsung mendapat respon dari pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah.
Reformasi bernegara dalam dunia digital yang seharusnya juga direspon secara cepat oleh wakil rakyat
yang menjadi penyampai suara aspirasi masyarakat pada tatanan legislatif.
Utamanya bagi kalangan milenial yang merupakan mayoritas warga net yang sangat dinamis.
Sosial
media jadi suara nyaring bagi milenial untuk menyampaikan aspirasi atas respon kebijakan kebijakan
publik.
Dinamika ini yang menjadi perhatian Benny Sikumbang (40), pengusaha sekaligus youtuber menyikapi
kesan bahwa pemerintah dan wakil rakyat belum mampu bersikap dan merespon era digital dalam
bernegara, sebagaimana perubahan cepat kebiasaan masyarakat dalam menyampaikan keluhan
ataupun aspirasi pada kebijakan kebijakan publik.
 Benny Sikumbang yang cukup lama aktif sebagai
wartawan ini berpendapat, wakil rakyat harus meninggalkan kesan ‘ketinggalan’ dalam era sosial media
yang serba cepat dan dinamis saat ini, sebut Benny pada Selasa (22/03/22), di bilangan Batam Centre,
kota Batam.
“Kalau warga bisa dengan cepat dan mudah menyampaikan suara dan keluhan. Wakil rakyat harus lebih
responsif dan dengan cepat menerima dan menyalurkan aspirasi tersebut,” ucap pemilik chanel Youtube
Bens Sikumbang tersebut.
Benny mengakui, bahwa saat ini memang belum semua warga dengan mudah mengakses internet. Tapi
menurutnya, itu hanya soal waktu.
“Kita juga tidak menutup mata kepada warga yang memang belum familiar dengan perubahan cepat
yang ditawarkan teknologi. Tapi yakinlah, ini hanya soal waktu. Perubahan itu akan terus bergerak,
hingga kita semua akan sampai pada digitalisasi sebagai bidang, termasuk dalam hal menyerap keluhan
dan aspirasi dari warga”, pungkas youtuber dengan ratusan ribu subscriber ini
Perubahan itu akan berproses bersama waktu, generasi milenial saat ini akan menjadi pemegang estafet
pembangunan Batam berikutnya. Para milenial ini butuh wakil yang dapat secara sensitif mengerti dan
mampu mengartikan suara dan keluhan dari generasi mayoritas pengguna internet tersebut.
“Kita di era digital, apa jadinya jika masih berpikir secara manual? Generasi milenial butuh suara mereka
disampaikan. Butuh aspirasi mereka ditampung, yang selanjutnya jadi produk kebijakan yang sesuai
dengan apa yang akan menjadi kebutuhan saat ini dan generasi berikutnya.
 Era digital wajib disikapi
dengan pola pikir dinamis yang siap bergerak maju dalam perubahan,” tandas Benny.
Menurutnya, kota Batam dengan penduduk usia produktif yang tinggi, pasti didominasi oleh warga net
yang sudah menjadikan internet dan sosial media sebagai gaya hidup.
Terobosan kebijakan yang memacu milenial untuk dapat mengoptimalkan digitalisasi dalam bisnis dan
kegiatan ekonomi, jadi syarat mutlak agar perubahan cepat digitalisasi dapat berdampak positif pada
pergerakan ekonomi digital warga Batam.
Edukasi atas dampak digitalisasi ini juga harus secara berkesinambungan didapatkan masyarakat.
Sehingga warga tak hanya menjadi target pasar atas kemajuan teknologi. Tapi juga dapat merasakan
langsung dampak positif atas digitaliasi. Tak hanya soal bisnis tapi juga efektifitas pelayanan publik yang
dapat dirasakan langsung masyarakat Batam.
Dan semua itu harus mendapat dukungan penuh. Bermula dari wakil-wakil rakyat yang menjadi
perpanjangan tangan masyarakat di level legislatif.
 Yang secara berkelanjutan dapat menjadi produk
kebijakan yang benar benar sesuai dengan aspirasi warga serta sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman.
“Milenial butuh penyampai suara yang responsif. Batam ini menuju kota metropolis yang modern. Jika
memimpikan Batam sebagai kota yang maju. Bersiaplah pengambil kebijakan untuk cakap teknologi
dalam segala aspek kebijakan publik,” pungkas Benny.
 (Redaksi)

Pos terkait