DPC LSM KPKN Soroti Pekerjaan Rehab Sarana Air Bersih Yang di kerjakan Tanpa Nomor Kontrak

Batu bara. NAK – Proyek sarana air bersih TPI Tanjung Tiram tahun Anggaran 2020 dengan pagu Rp 175.000.000 yang di laksanakan pekerjaan nya oleh CV Has-Syifah diduga minimnya pengawasan dari Dinas terkait, Proyek yang bersumber dari dana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara tahun Anggaran 2020.

Namun dibalik pekerjaan tersebut, pihak pelaksana tidak ada mencantumkan nomor kontrak pelaksanaan, rehab sarana air bersih TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ) Tanjung Tiram tersebut.

Bacaan Lainnya

Atas dugaan minimnya pengawasan tentu menimbulkan tanda tanya, pasalnya pengerjaan rehab sarana Air Bersih TPI Tanjung Tiram itu dibiayai oleh uang negara dan terkesan ada yang ditutup-tutupi oleh pihak pelaksanaan.

Menurut Ketua DPC LSM Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara (KPKN) kabupaten Batu Bara M.Hamdani Batubara yang di dampingi Oleh Sekretaris KPKN Erwanto kepada wartawan Newsantikorupsi, Rabu (22/07/2020) .

M Hamdani mengatakan, ” Papan plang tersebut seharusnya memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek “.

“Tidak dicantumkannya nomor kontrak pada plang papan nama proyek tersebut bukan hanya bertentangan dengan Perpres. Tetapi juga tidak sesuai dengan semangat transparansi yang dituangkan pemerintah dalam undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP),” terang ketua DPC LSM KPKN kabupaten Batu Bara M Hamdani.

Ketua DPC LSM KPKN kabupaten Batu Bara M.Hamdani menyebutkan, peraturan presiden (Perpres) Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang / jasa.

“Kalau kita lihat dari Papan Plank yang ada saat sekarang ini, ada beberapa poin yang tidak di penuhi oleh pemilik proyek diantaranya, nama pengawas dan Nomor kontrak tidak di cantumkan, dengan begitu publik tidak tahu, pekerjaan ini dari Dinas mana yang memiliki proyek itu serta anggarannya dari mana,“ cetus Hamdani.

Selain itu berdasarkan pantauan dari beberapa awak media, tampak beberapa pekerja tidak menggunakan alat keselamatan, seperti helmet, saat beraktifitas, tentu hal tersebut sangat beresiko tinggi.

( Albs70 )

Pos terkait