Babel, NAK-Upacara adat jika dikemas dengan baik bisa menjadi atraksi hiburan bagi masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Upacara adat yang masih hidup dan dilestarikan di sejumlah desa di wilayah Bangka Belitung menjadi potensi untuk menghadirkan wisatawan ke daerah ini.
Melalui kemasan wisata yang menarik, upacara adat tersebut dapat menjadi tontonan bagi masyarakat setempat dan wisatawan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini. Selain itu upaya mengemas sajian upacara dan ritual adat, juga sebagai upaya melindungi dan melestarikan aset wisata budaya tersebut.
“Insya Allah jika tiada aral melintang besok pagi akan digelar Ritual Adat Setana Jerieng di Setana Jerieng Amantubillah Desa Pelangas. Harapan kami masyarakat berpartisipasi untuk mensukseskannya,” demikian dikatakan Imam Setana Jerieng Amantubillah Bangka Belitung, kepada wartawan harian ini, Minggu (10/11).
Pelaksanaan upacara Ritual Adat Setana Jerieng merupakan bagian dari upaya melestarikan serta melindungi aset budaya lokal di daerah Bangka Belitung. “Kegiatan ini Insya Allah akan terus dielestarikan,” ujar yang juga Ketua Lembaga Adat Kabupaten Bangka Barat ini serta mengatakan tetap lestarinya ritual ini merupakan ikut serta dorongan dan bantuan Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bnagka Belitung dan Dinas Pariwissata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat serta semua pihak.
Sardi memaparkan, kegiatan Ritual Adat Setana Jerieng hendaknya terus didorong agar tetap bertahan hidup. Untuk itu menjadi kewajiban Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat untuk melindungi budaya lokal tersebut. Ia mengingatkan jika tidak dilindungi sejak sekarang, dikhawatirkan beragam jenis upacara adat dan budaya di daerah ini akan punah akibat kemajuan zaman. “Namun Alhamdulillah baik Provinsi maupun Kabupaten sudah berbuat dan memfasilitasi puluhan event ritual ada dinegeri ini, namun demikian harapan kedepan yang dibantu ada;ah sesuatu yang dibutuhkan panitiam: ujar pria yang dinobatkan Dato Darjah Paduka Mahkota Palembang oleh Kesultanan Palembang Darussalam ini.
Ditambahkan, Ritual wajib pada Rital adat Setana Jerieng ini adalah Ngerabun Pusake dan untuk tahun ini ada pengekuhan Setana Jerieng Amantubillah Bangka Belitung sebagai Pusat Peradaban dan Pendidikan Budaya Jerieng oleh Sultan Palembang Darussalam serta dihadiri sejumlah Duli Yang Mulia Raja dan Sultan Nusantara serta Yang Mulia utusan kesultanan dan kerajaan nusantara termasuk ada utusan dari Kesultanan Mindanau Philifina dan Kesultanan Singapura.
“Mohon dosanya agar acara ini sukses,” harap dan pinta Sardi, serta mengatakan Raja dan Sultan yang rencana hadir adalah Yang Dipertuan Agong Sultan Mahmud Badarudin IV, Pangeran Ratu Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, SH (Prabu Diraja Kesultanan Palembang Darussalam), Yang Mulia Tengku Muhammad Shawal bin Tengku Abdul Aziz (Sultan Kesultanan Singapura), Yang Mulia Dato Radendo Sri Dr (HC) Ibnu Hajar, DPMP, DKSCUK (Ambassador Kesultanan Mindanao Filipina Selatan), Yang Mulia Nyimas Ayu Dewi Mayangsari (Senopati Keraton Tembong Agong Sumedang Larang), Yang Mulia Raden M Zafar (Senopati Sumedang Larang), Yang Mulia Raden Haji Sany (Senopati dan Trah Pajajaran), Yang Mulia Yahya Al Jari (Ambasador Kerajaan Alas Nusantara), Yang Mulia Ir I Gusti Ngurah Bagus Muditha (Raja Turah Pamayuh Bali), Yang Mulia Raden Heru Rusyamsi Arianareja (Sultan Muda/Ketua Santana Kesultanan Cirebon), Yang Mulia RT Sujodipuro (Keraton Surakarta), Panglima Hukubalang Riau, YM Andi Muhammad Fadli (Keraton Palopo Sulsel), YM Raden Supandi (Senopati Kerajaan Sekadau Kalbar), YM Raden Ismanu Hadi (Kerajaan Tuban Jawa Timur), La Ode Saleh, Omputo Sangia Sidamangura II (Raja Tiworo Selawesi Tenggara), R Astoro Chandra Dana (Trah Kerajaan Banten), dan Raden Bambang Sulistyo, Raden Cokrojoyo XI (Kerajaan Ingkeng Sinuhun Jawa Tengah). “itu daftar undangan, sudah ada beberapa yang konfirmasi hadir dan ada beberapa yang mengirim utusan. Doakan saja,” ujarnya.
(Wankho)
