Akibat Hilangnya Pupuk Bersubsidi,Petani Terancam Gagal Panen

Simalungun, NAK-Hilangnya pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun pada beberapa minggu ini membuat gusar para petani. Menyikapi hal tersebut, anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Gerindra Gusmiyadi meminta pemerintah melakukan upaya-upaya kongkrit dan cepat dalam merespon permasalahan tersebut.

Gusmiyadi mengatakan, fase pemupukan yang terganggu akan mengakibatkan petani terancam menghadapi kerugian yang sangat serius, proyeksi keuntungan yang akan diperoleh juga menjadi sangat minim untuk dapat diterima pasca panen kelak.

Bacaan Lainnya

“Masyarakat petani kita terancam menghadapi kerugian yang sangat serius akibat hilangnya pupuk bersubsidi” kata Gusmiyadi dalam keterangan pers yang diterima Redaksi, Sabtu, (06/10/2019).

Gusmiyadi menambahkan, hilangnya pupuk bersubsidi ini disinyalir merupakan dampak dari kekeliruan penyajian data yang dilakukan. Akibatnya alokasi pupuk subsidi di Sumut pada 2019 sebesar 251.909 ton, berkurang siginifikan dari alokasi 2018 sebesar 437.392 ton.

Namun demikian, sesunggunya berdasarkan data dari kementerian, sejak mei 2019 kementerian telah melakukan relokasi pupuk bersubsidi ke sumut. Demikian juga pada 12 agustus lalu, diterbitkan SK relokasi berikutnya. Tapi hingga saat ini keluhan masih terjadi diberbagai daerah di Simalungun terkait kelangkaan ini.

“Kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali. Kedepan kami meminta Pemprov Sumut mesti cermat dalam melakukan validasi data yang diperlukan, sehingga hal-hal seperti ini dapat dihindari.” ucap pria yang biasa disapa Goben ini.

Selain itu, pemerintah diminta melakukan kalkulasi secara spesifik kemungkinan dampak dari permasalahan ini, dan segera mengambil peran untuk menciptakan kanal-kanal solusi.

Termasuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan secara baik dilevel bawah, Sehingga petani tidak akan mengalami kerugian fatal atas kekeliruan yang dilakukan oleh negara.

“Kami pernah mendengar bahwa Bapak Gubernur Edy Rahmayadi pernah menumpas mafia pupuk saat menjadi Pangdam I Bukit Barisan. Jika benar, catatan penting ini akan menjadi modal dasar kita untuk mengamankan Sumut dari kelangkaan pupuk dilapangan.” tukasnya.

(Kadri)

Pos terkait