Buat Jembatan Darurat, Warga 4 Desa Di Mazino Gotroy Bersama

Nias Selatan, NAK-Puluhan warga Desa di Kecamatan  Mazino Kabupaten Nias Selatan yang melewati jembatan yang ambruk, yakni Desa Hililaza, Hilinawalo Mazino, Hilizoroilawa dan Hilifondrege melakukan gotong royong (Gotroy) untuk membuat jembatan darurat dari batang kelapa pasca putusnya badan Jalan akibat guyuran hujan yang melanda Desa itu dekat jembatan Bailey sungai Idanolawa yang menghubungkan 4 Desa itu menuju Kota Telukdalam Kabupaten Nias Selatan pada Sabtu, (24/8/2019).

Hal ini disampaikan Tokoh Pemuda Hililaza Hilinawalo Mazino Herman Halawa lewat pesan Whatsapp Kepada Wartawan, Sabtu, (24/8/2019).

Bacaan Lainnya

Herman Halawa menyebutkan, sekitar puluhan warga dari 4 Desa melaksanakan Gotong Royong dengan membuat jembatan darurat antara Jembatan Idanolawa yang nyaris putus juga badan jalan putus diterjang banjir, Sebutnya!

“Kami ada 4 Desa bergotoroyong membuat jembatan darurat  dari batang kelapa agar dapat dilewati warga penjalan kaki. dan kami berusaha supaya jembatan darurat itu juga nantinya dapat dilalui kendaraan roda dua,”pungkasnya.

Ia juga berharap agar Pemerintah Daerah Nisel segera melakukan penanganan sehingga akses penghubung utama 4 Desa itu menuju Kota Telukdalam dapat dilalui kembali secara normal.

Hal yang sama juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga sebagai mantan Pj. Kades Hilinawalo Mazino, R. Gea Kepada Wartawan melalui Via Seluler, Sabtu (24/8/2019).

” Jembatan yang ambruk akibat banjir itu mulai dikerjakan Warga setempat, disana tokoh masyarakat, pemuda ikut melaksanakan Gotong Royong dengan membuat jembatan darurat dari batang kelapa”, Ucap Gea!

Diberitakan sebelumnya, sepanjang kurang lebih 5 meter badan jalan dekat jembatan Bailey Sungai Idanolawa Desa Hililaza Hilinawalo Mazino Kecamatan Mazino, putus pada Sabtu, (24/8/2019) subuh disebabkan oleh banjir yang melanda wilayah itu.

Akibatnya, akses jalan penghubung utama 4 Desa Menuju Kota Telukdalam Kabupaten Nias Selatan itu lumpuh dan bahkan para pelajar tingkat SMP, SMA dan SMK yang hendak sekolah pada pagi itu terganggu karena tidak dapat melewati jalan tersebut.

Tak hanya itu, kondisi jembatan bantuan dari Singapura Red Cross pasca bencana Gempa 2005 lalu itu,  kondisinya nyaris putus.

Jika tidak ditangani secepatnya, maka diprediksi akan amblas sehingga dapat melumpuhkan pergerakan ekonomi masyarakat 4 Desa itu.

(R. Gowasa)

Pos terkait