Sukseskan Sail Nias 2019, Camat Luahagundra Akan Melakukan Gotong Royong Bersama Ditiga Lokasi

Nias Selatan, NAK-Pelaksanaan Sail Nias 2019 yang dilaksanakan di Nisel bulan september 2019 mendatang, Pemerintah dan Masyarakat Kecamatan Luahagundre Maniamolo Kabupaten Nias Selatan (Nisel) siap mendukung dan mensukseskan, hal ini disampaikan Camat Luahagundre, Ta’ajari Wau, S. Pd saat diwawancarai oleh sejumlah awak media diruang kerjanya, jumat (26/7/2019)

Program Nasional itu sangat ditunggu – tunggu oleh masyarakat, karena program Sail Nias ini adalah kesempatan emas (Golden Changes) bagi masyarakat nisel dalam mempromosikan bumi nisel, serta Destinasi Wisata kita, apalagi daerah wisata bahari tersebut terdapat di kecamatan luahagundre, Pungkas Camat itu!

Bacaan Lainnya

Sesuai hasil pertemuan pemerintah daerah dengan panitia pusat yang telah digelar tanggal 23 Juli 2019 diaula kantor Bupati Nisel, masalah keamanan telah dimantapkan, dan hal ini juga pihaknya telah mensosialisasikan tengah – tengah masyarakat setiap ada pertemuan untuk mendukung dan menjaga keamanan selama pelaksanaan Sail Nias 2019, Pungkas Wau!

Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Para Kepala Desa sekecamatan luahagundre untuk melakukan gotong royong bersama ditiga lokasi yaitu Dilapangan Silambo sebagai tempat pendaratan Heliped Bapak Presiden RI Jokowi dodo, Dipantai Sorake (Sorake Beach), dan Pantai Lagundri, dan masalah kebersihan ini sering kami laksanakan bersama Pemda disepanjang Pantai, Tutur Wau!

Terkait pengambilan Pasir oleh masyarakat setempat yang membuat sedikitnya terganggu masalah keindahan Pantai tentu kami akan melakukan koordinasi kepada Pemda, TNI, dan Polri untuk segera melakukan tindakan kepada masyarakat dan kepada mobil yang mengambilnya, karena kami di Kecamatan hanya yang bisa kami lakukan kepada masyarakat adalah pendekatan, tetapi dalam menindak tidak ada hak kami, tandas Camat itu!

Sebenarnya masalah pengambilan pasir ini pernah kita undang tokoh masyarakat, agama, dan tokoh adat beserta pemilik tanah, dan pada saat itu telah disepakati bahwa mereka tidak akan lagi mengambil pasir tersebut, namun saat ini kembali lagi diambil, pun kita larang tetap mereka tidak mau terima dan bertahan bahwa yang mereka gali itu adalah tanah mereka, apalagi saat ini mereka main pada malam hari, Pungkas Camat tersebut!

(R. Gowasa)

Pos terkait