HUT Inalum Ke 46 Diwarnai Pengusiran Wartawan Oleh Oknum Humas

NEWSSANTIKORUPSI.COM-Bersinergi, tumbuh, tangguh yang merupakan slogan peringatan Hari Ulang ahun (HUT) PT Indonesia Asahan aluminium (Persero) ke-46 dinilai tak berjalan bijaksana.

Pasalnya, perayaan HUT yang digelar di Gedung Aula megah milik PT Inalum ini, dianggap memberikan kesan menginjak-injak harkat dan martabat masyarakat sekitar perusahaan.

Bacaan Lainnya

Karena adanya dugaan perlakuan Humas PT. Inalum yang tidak Humanis mengusir dan melarang wartawan meliput akivitas HUT Inalum yang mayoritas dihadiri para masyarakat dan orang kaya saja.

Hal tersebut diungkapkan olah salah seorang pemuda sekitar di Kuala Tanjung, Muhahammad Ariffin Efendi, bahwa perlakuan oknum Humas PT Inalum tersebut tidak menunjukan citra baik tentang BUMN untuk mencapai Indonesia yang Tangguh, Indonesia Tumbuh dan indonesia tangguh, sebagaimana dalam tema HUT PT Inalum yang ke 46 Tahun di Indonesia.

“ Sebenarnya 46 tahun adanya PT. Inalum ini buat siapa? yang diundang justru hanya orang elit-elit saja dan pejabat, pelaku industri dan hampir tidak ditemukan adanya kursi-kursi buat perwakilan masyarakat miskin dan para pencari kerja serta pengangguran di acara itu, bahkan wartawan yang ingin meliput di acara orang orang kaya itu, justru di usir dan dilarang masuk” Kata Muhammad Arifin Efendy kepada awak media, Kamis 07/01/2022.

“ Ini artinya, Hut ke 46 tahun PT.Inalum pada tahun ini hanya diperuntukkan bagi kehidupan orang-orang kaya yang penuh kemewahan, dan ini akan terasa sangat menyakitkan tatkala dipertontonkan kepada kehidupan 50 ribuan orang miskin di Batu Bara ini,” kata Arifin.

” Disana yang dipertontonkan hanya kisah tentang masyarakat kaya yang dihibur oleh para artis-artis papan atas. Perwakilan orang miskin justru absen dan tidak diberikan kursi.”

“ Mirisnya lagi, ada pula larangan khusus kepada Wartawan untuk meliput kegiatan HUT Inalum tersebut. Namun, Wartawan Antara milik BUMN, justru diistimewakn oleh pihak Humas Inalum. “Tetapi beberapa wartawan di Batu Bara, justru dilarang masuk untuk meliput acara tersebut, tak hanya dilarang meliput, Wartawan juga sampai diusir keluar dari aula,” kata Arifin.

Larangan meliput itu dilakukan oleh salah seorang staf humas PT. Inalum yang diketahui bernama Gilang Sukma. “Humas Inalum atas nama Gilang Sukma yang mengusir dan mengeluarkan Wartawan di acara HUT Inalum ini, menunjukan bukti bahwa ada harkat dan martabat masyarakat lokal kami yang kini telah di injak- injak dan dihinakan.

“ Dipanggilnya satu persatu Wartawan kampung itu, kemudian dibawanya keluar sampai ke pintu. Dan pintu langsung ditutup, tak dikasi nya Wartawan kampung masuk, tapi wartawan Antara diistimewakan, ini menunjukan bukti ada harkat dan martabat masyarakat lokal kita yang telah diinjak-injak oleh Humas Inalum,” ujar Arifin

Selama 3 bulan terakhir ini Arifin mengaku, memang Perlakuan petugas humas Inalum atas nama Gilang Sukma tersebut dapat dianggap memang kurang ramah ke masyarakat dan pemuda lokal. Sikapnya yang norak dengan gaya metropolitan terkesan kerap merendahkan orang.

“ Bahkan disisi lain kadang lidahnya itu mudah menyakiti hati masyarakat sekitar seperti kali ini. Dan memang tak bisa menjaga citra perusahaan, cara bicaranya yang angkuh dan terkadang menghasut di belakang, intinya tak bisa menerapkan pepatah “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, di kampung kami dia belagak disini pulak tempat dia mencari makan ,” katanya.

Arifin Efendi mengingatkan kepada Direktur Operasional PT. Inalum agar tidak mempertahankan Gilang Sukma di Humas PT Inalum. Karena jika perusahaan Inalum mempertahankan Gilang Sukma di Humas Inalum” kami akan anggap Direktur perusahaan telah membiarkan harkat dan martabat kami sebagai putra daerah di injak- injak, dan tentu kami sebagai anak lokal tidak akan tingal diam, dia wajib keluar dari kampung kami,” tegas Arifin. (albs70).

Pos terkait