Ketum APDESU Angkat Bicara, APBD 2020 Kabupaten Batu Bara dan Realisasinya Sebagai Cerminan Untuk APBD 2021

BATU BARA/NEWSSANTIKORUPSI.COM-Pandemi Covid-19 masih belum usai, semua langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka minim penyebaran covid-19. Mulai dari himbauan, PPKM mikro hingga pembubaran kerumunan, bahu-membahu antar pemerintah dan masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dan aparat dalam memberi edukasi dan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak.

Bahkan tak jarang disela-sela diskusi baik kepada masyarakat maupun birokrat mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap ekonomi dan keuangan Negara, di tubuh pemerintahan kab. Batu bara, APBD T.A 2020 lalu dalam menangani pandemi saja mencapai angka 80-90 Miliar guna alokasi satgas Covid-19 batubara.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut di ungkapkan oleh Hakim. Plt. BPKAD Kab. Batu bara, ini terjadi karena beberapa sektor Kegunaan Anggaran yang sebelumnya sudah di alokasikan namun harus di recofusing untuk penanganan covid-19 di batu bara.

“Kita Pusing, karena recofusing T.A 2020 itu dimana-mana dan kalau nggak salah nilai untuk menangani covid-19 saja 80-90 Miliar selama 1 tahun anggaran”. Ungkap Hakim di ruangannya.

Namun, pernyataan soal anggaran tersebut mendapat komentar dari pemerhati kebijakan publik batu bara M. Adam Malik, S.Sos. adam mengatakan jika angka 80-90 Miliar itu harusnya tidak membuat Pemkab Batu Bara Pusing, Kegunaan APBD segitu sangatlah wajar atau bahkan masih dinilai minim dalam menangani Covid-19 di batu bara karena pandemi ini harus segera berakhir.

“Kita melihat perubahan postur APBN 2020 lalu di bulan april melalui PERMENKEU 35 Tahun 2020 tentang pengelolaan transfer pusat ke daerah, memang ada perubahan, namun tak signifikan, apalagi setelah PERMENKEU 38 soal kebijakan keuangan negara dalam menghadapi Covid-19 keluar di rentang bulan April juga Tahun 2020 dan recofusing 80-90 Miliar tak terlalu seberapa”.Ucap Adam Malik.

Bicara soal APBD T.A 2020, Ir. Zahir di dalam Paripurna DPRD (06/08/2021) saat menyampaikan KUA-PPAS P-APBD 2021 mengatakan Pada Tahun 2020 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Batu Bara Jika Dibandingkan Tahun Sebelumnya Tumbuh -0,31% (Minus Nol Koma 31 Persen) Mengalami Kontraksi Akibat Pandemi Covid-19 Berdasarkan Pendekatan Produksi, Pertumbuhan Tertinggi Dicapai Oleh Lapangan Usaha Informasi Dan Komunikasi Sebesar 7,74% (Tujuh Koma Tujuh Puluh Empat Persen) Persen Diikuti Oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik Dan Gas Sebesar 5,53% (Lima Koma Lima Puluh Tiga Persen). Beberapa Lapangan Usaha Mengalami Kontraksi Antara Lain Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum Sebesar -5,75 (Minus Lima Koma Tujuh Puluh Lima Persen) Dan Lapangan Usaha Konstruksi Sebesar -4,41(Minus Empat Koma Empat Puluh Satu Persen.” Sebutnya.

Pertumbuhan Ekonomi yang minus tersebut menjadi perhatian khusus bagi Adam yang mengatakan bahwa pemkab batubara harus mengambil kebijakan agar perputaran uang di batubara tetap dalam performa terbaik

“Ini yang saya soroti, kita harus membuat uang di batu bara ini berputar dari masyarakat batubara ya kembali ke masyarakat batubara sehingga pertumbuhan ekonomi bisa maksimal la, jangan sebaliknya hasil dari batu bara dibawa ke daerah lain dan dibelanjakan didaerah lain. Saya rasa itu simpel dan bisa membantu ekonomi rakyat kedepan”. Ungkap Adam.

Pemkab batubara melalui bupati Ir. Zahir, M.AP mengatakan prioritas 2020 tak akan jauh berbeda dengan Prioritas 2021 yaitu, Kesehatan, Jaringan Pengaman Sosial dan pertumbuhan ekonomi.

Soal recofusing 2021, adam menyarankan agar Birokrat atau OPD kab. Batubara, jangan menjadikan Covid-19 sebagai alasan kepada publik seperti tahun 2020 seolah-olah Nilai Triliunan saja yang digunakan untuk pandemi covid-19

“Saya katakan sekali lagi, bahwa Covid-19 ini harus kita antisipasi, nilai 80-90 Miliar itu tidak banyak untuk kegunaan operasional Satgas Covid-19 di batubara, namun riuh nya perkataan OPD yang ada seolah seperti APBD itu habis untuk penanganan Covid-19 padahal saya rasa masih minim, kita jangan keliru soal Covis-19 dan ini ancaman serius bagi negara dan kesehatan rakyat”. Cetus Adam.

Adam pun menjelaskan bahwa APBD Pemkab Batubara T.A 2020 dan Realisasinya bisa di bandingkan dengan APBD T.A 2019 dan realisasinya melalui website djpk.kemnkeu.com

“Komparasinya itu kita lihat di kementerian keuangan, APBD T.A 2019 sebesar 1.140.595.000.000 (100%) dan untuk realisasinya 1.192.716.072.756,00 (104,57%) kita bandingkan dengan APBD T.A 2020 sebesar 1.257.910.798.802,00 (100%) dan realisasinya sebesar 1.356.120.136.253,00 (110%) artinya bahwa ada eskalasi sehingga prioritas anggaran penanganan covid-19 bisa di tambah”. Ungkap adam.

Dia mengatakan bahwa APBD T.A 2020 sebesar 1.257.910.798.802,00 yang bersumber dari PAD saja 175.914.281.740,00, kemudian dari Dana Perimbangan sebesar 828.060.126.000,00 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 253.936.391.062,00. Namun adam menyayangkan banyaknya ucapan OPD yang mengakatan bahwa Realisasi penanganan Covid-19 pemkab batubara dengan alokasi 80 M saja sudah merasa pusing.

“Yang membuat pusing itu bukan angka recofusingnya, tapi belanja pengeluaran yang tak terlalu penting itu yang membuat pusing, seperti Belanja Tidak Langsung T.A 2020 saja sebesar 701.757.844.342,00 terdiri dari pelanja pegawai, bunga dan lain-lain”.Pungkas Adam Malik. (albs70).

Pos terkait