Jateng – newsantikorupsi.com – Bulan suci Romadhon adalah bulan yang penuh rohmat, maghfiroh dan barokah serta bukan menjadi alasan untuk bermalas malasan atau mengendurkan aktivitas, justru bulan puasa adalah bulan peningkatan aktivitas. Sejarah mencatat bahwa umat islam dengan jumlah 313 mampu mengalahkan pasukan kaum kafir yang berjumlah 1000 pada perang Badar. Sejarah juga mencatat bahwa kemerdekaan indonesia diproklamirkan pada 17 Romadhon. Dan tepat dihari ke 23 1442 H, Pembina Yayasan Perguruan Al-Irsyad Tegal, Husain Afif meresmikan tempat pengembangan pembelajaran AL-Quran yang rencananya dikelola SD Al-Irsyad dengan istilah Omah Ngaji. Dalam kata sambutannya Pembina Yayasan, Husain Afif berharap agar omah ngaji ini dapat dikelola dengan baik sehingga kedepan akan menjadi bertambah dan berkembang. Omah ngaji yang berlokasi di Jl. Dewi Sartika Kelurahan Debong Lor kota Tegal ini merupakan tanah wakaf dari seorang wakif , yakni dr.Agus yang diserahkan atau diberikan kepada SD Al – Irsyad yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai sarana untuk pengembangan pembelajaran Alqur’ an bagi siapa saja, dewasa maupun anak – anak yang meliputi tahsin, tartil dan Tahfidz. Ustadz Muhtadin Abrori selaku Kepala Sekolah SD Al – Irsyad, menyampaikan dengan adanya Omah Ngaji ini diharapkan akan lahir generasi Qur’ani, generasi yang masing masing rumah akan lahir seorang hafidz Al – Quran ( One Home One Hafidz),” ungkap Muhtadin, penuh semangat. Dalam acara peresmian yang tidak lupa selalu menerapkan protokol kesehatan, dihadiri oleh Pembina Yayasan Perguruan Al – Irsyad, Kepala Sekolah dilingkungan Perguruan Al – Irsyad dari TK – SMK, Wakif, Pengawas SD Al Irsyad, Hj. Dwi Henny Lestari, tokoh masyarakat setempat, dewan guru dan karyawan SD Al – Irsyad Tegal. Acara diisi dengan tausiyah oleh ulama kota Tegal, DR.Muntoha,M.Pd, yang dalam ceramahnya Muntoha berpesan kepada pengelola Omah Ngaji agar selalu bersabar dan istoqomah dalam mengajarkan Al Qur’an kepada masyarakat, karena dengan kesabaran dan keistiqomahan akan mendatangkan pertolongan Allah. ” Saya berpesan kepada pengelola Omah Ngaji ini agar para peserta didik nantinya tidak hanya diajarkan ilmu baca tulis Alqur’an saja, akan tetapi ilmu lainnya seperti Fiqih, Tauhid, Nahwu dan Sorof juga perlu diajarkan agar peserta didik mampu menjawab tantangan zaman yang terus berkembang, ” tutur Muntoha dalam tausiyahnya.
( Seno Aji )
