Koordinator Desa, Program Replanting Koperasi KPPB Di Duga Bibit Tak Berkuwalitas.

Aceh Singkil. NAK – Beberapa koordinator desa anggota koperasi produksi perjuangan bersama (KPPB) Aceh sejumlah 347’4 hektar di Replanting sejumlah 280 hektar di desa Muarapea kecamatan kota baharu kabupaten Aceh Singkil .

Syapar Siregar salah satu koordinator desa kampung baru kecamatan singkil utara beberapa kali menuturkan pada media terkait program Replanting atau di sebut peremajaan sawit rakyat (PSR) di lahan masyarakat 22 desa di 4 kecamatan kabupaten Aceh Singkil.

Bacaan Lainnya

Menurut Syapar Siregar,salah satu yang sangat perlu di pertanggung jawabkan tentang pengadaan benih bibit kelapa sawit yang terjamin dan berkualitas sesuai dengan program pemerintah republik Indonesia (RI).ucap Syapar.

Lanjutnya lagi tentang pengadaan Bibit tersebut yang mengatas nama PKS dari Sumatera kabupaten Simalungun di Siantar oleh CV Putra Perkasa yang harus bertanggungjawab dan menjamin sesuai dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit 3_4 sudah berproduksi.tegasnya
Tambah nya boleh di pertanyaan sama koordinator desa lain dan langsung ke lokasi Replanting agar lebih jelas,ucap Syapar.

Koordinator desa gosong telaga barat kecamatan singkil utara selang beberapa hari menunjukkan langsung kelokasi bersama Tim media tanggal 14 maret 2021 .
Sabirin selaku koordinator desa tersebut memafar koronologis iming iming koordinator 4 hektar perdesa yang akan mendapat 2 juta perhektar begitu hasil musyawarah dan seterusnya kami tanda tangan program Replanting tersebut yang di kelola oleh koperasi produksi perjuangan bersama KPPB Aceh, ujarnya
Selanjutnya kami di suruh tanda tangan untuk pengurusan pembukaan rekning dan sampai saat ini kami tidak di libatkan lagi dana entah sudah di tarik entah belum.jelas Sabirin.
Dan kemudian hari ke hari sampai minggu dan bulan bahkan sudah bertahun saat ini tidak ada lagi rapat dan musyawarah berapa rincian alat berat untuk stexing dan berapa harga bibit dan penanaman.setelah kami selusuri yang sangat kami sayang kan tentang pengadaan bibit kelapa sawit.
Bibit kelapa sawit tersebut berpolibet kecil kurus kering yang sudah stress.ungkap Sabirin.

Sesuai dengan pantauan kami selaku pemilik lahan sebagai masyarakat 22 desa program peremajaan sawit rakyat PSR yang di kelola koperasi produksi perjuangan bersama KPPB di duga bukan bibit mariles atau yang di beli dari warga warga sekitar yang tidak bersertifikat ,pasalnya ini sudah lebih 1 tahun di tanam , kalau begini faktanya 10 tahun belum tentu bisa berproduksi.
Dan kami mengharapkan pemerintah daerah dan pemerintah Aceh mau pusat segera turun untuk memeriksa langsung ke lokasi Replanting seluas 280 hektar.tegas Sabirin.

Ajuar yang ramah di sebut Juar warga ketapang indah sebagai pengelola lahan sisa dari Replanting , di hari yang sama ketika di kompirmasi di rumah posko koperasi tersebut terkait bibit yang di tanam di lahan Kami masyarakat 22 desa sangat prihatin sudah kurus dan stres ini pernah saya pertanyakan ke dinas perkebunan Aceh Singkil melalui kabid sarana dan prasarana kalau tidak salah sering di sebut buk Emi,” ujar Juar.

Nyatanya dari oknum pengurus koperasi produksi perjuangan bersama KPPB Aceh menganggap saya membuat ribut seterusnya saya diam dan ini benar apa yang kelian lihat bersama koordinator benar 10 tahun belum bisa di jamin ni berproduksi ,dan harapan kami agar mata’hati pemerintah bisa terbuka melihat langsung faktanya saat ini kami masyarakat 22 desa lemah dan tertekan,” ujar mereka.

(Aiyub bancin)

Pos terkait