Nias Barat. NAK -Keberadaan Kapal yang berada di bibir pantai menjadi sorotan masyarakat peduli Nias Barat, sebelumnya diberitakan “Dishub Nias Barat Diduga Terlantarkan Kapal Bantuan Dirjen Pengembangan Daerah Tertinggal” dimana, hingga kini tidak ada respon dari Bupati Nias Barat.
Pada tanggal 2/09-2020 Media newsantikorupsi.com.Bersama wartawan TriBrataTV.Temui ketua DPRD kabupaten Nias Barat Efolut Zebua sekitar Pukul 13.35.oo wib Di ruangan kerjanya, untuk mempertanyakan terkait kapal Bantuan DPDT di mana tidak di pelihara Dinas Perhubungan Nias barat DiDuga Kapal Bantuan Dari DPDT tersebut Pemerintah Sia -siakan.
Ketua DPRD kabupaten nias barat Efolut Zebua tegaskan agar Bupati Nias barat Segera Di copot kadis Perhuhungan Di katenakan tidak sanggup memelihara Aset Daerah Nias Barat ini,
Efolut tegaskan Bukan tidak ada di Anggarkan Dana pemelihara kapan bantuan DPDT itu mulai tahun 2018-2019 tetap Di setujui Dana pememliharaan/operasional kapal DPDT tersebut.sedangkan anggaran tahun 2019 dana operasional kapal tersebut di tetapkan 100 jt tapi kita tidak tau apakah tepat sasaran atau tidak
dengan nada tegas.ketua DPRD Nias barat mengutuk Kadis yang tidak bertanggungg jawab teradap kinerjanya, dan Di Harap kepada bupati Nias Barat jangan Di pelihara kadis yang tidak menjaga Aset Daerah Nias Barat itu segera copot.
Dan DiMinta kepada Kadis perhungan Rincian PAD terkait hasil Kapal DPDT itu di Nias barat selama beroperasi.
Dilanjutkan media ini wawancara pada hari yang sama salah seorang masyarakat sekitar lingkungan kecamatan sirombu dimana kesehariannya bekerja sebagai nelayan berinisial HB(45) Rabu (02/9/2020) mengatakan. “Setahu saya kalau tidak salah kapal “HASAMBUA” milik pemda Nias Barat ini sudah lama terpapar di pinggir laut di lingkungan pondok wisata pantai indah sirombu kurang lebih 3 tahun, tanpa di perhatikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Nias Barat
Menurutnya dilihat dari bentuk kapal Hasambua milik nias barat yakni, bertujuan untuk mempermudah akses jalan lintas laut di antara pelabuhan sirombu menuju beberapa pulau lain di wilayah Nias Barat ini.
Ianya, sangat keget dan heran ketika di informasikan pernyataan kepala dinas perhubungan TOROZIDUHU MENDROFA bahwa ada orang yang di tugas kan oleh dinas terkait untuk menjaga kapal penumpang tersebut bahkan di gaji sesuai upah PTT lainnya. Menurutnya “itu tidak benar” karna mulai adanya kapal tesebut di pantai ini sampai sekarang tidak pernah kami lihat ada yang menjaga kecuali “SETAN”, terbukti kalau kita lihat kondisi kapal yang rusak dan sangat memprihatinkan.
Beliu berharap Bupati Nias Barat FADUHUSI DAELY agar segera melihat langsung di lapangan kondisi kapal HASAMBUA yang sangat memprihatinkan, Bila perlu di evaluasi kadishub Nias Barat Itu karena kinerjanya BURUK.ungkapnya
ebelumnya Saat Konfirmasi kepada kepala dinas perhubungan TOROTODO MENDROFA pada hari selasa 25 agustus 2020 pukul 11:30 di kantornya mengatakan ada biaya pemeliharaan kapal tersebut pada tahun anggaran 2019 sebesar 100juta rupiah dan yang terealisasi hanya kurang lebih 35 juta rupiah, sedangkan yang kurang lebih 65juta rupiah telah di kembalikan ke kas daerah jelasnya .
Kemudian dalam penjelasan Kadis perhubungan juga telah menugaskan penjaga kapal tersebut dengan inisial RW dan digaji sesuai dengan setara dengan gaji PTT lainnya, ungkapnya
Untuk mencari kebenaran terkait terpapar di pinggir laut Kapal Hasambua milik Pemda Nias Barat yang di kelola oleh dinas perhubungan Nias Barat, media mencoba menjumpai Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli Dan Sekda Nias Barat FakhiLi Gulo pada hari senin (02/9/2020) sekitar pukul 15:oo wib akan tetapi beliau tidak berhasil di temui.
Ketua LSM kemilau Cahaya Bangsa Indonesia Nias barat (KCBI) Sabar Halawa mengatakan “apa bila kapal Hasambua milik Pemda Nias Barat tidak di pelihara dengan baik maka bantuan tersebut dapat mengurangi nilai kepercayaan dari Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tentu Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal sehingga kedepan kalau ada berupa bantuan dari pusat untuk Pemerintah Nias Barat dapat menjadi kendala kedepan” tegasnya
Atas pernyataan kadis perhubungan terkait upah penjaga kapal tersebut sedangkan kondisi yang sebenarnya masyarakat menduga tidak pernah melakukan penjagaan, kemudian kenapa oknum tersebut menerima upah namun tidak bekerja? jadi di duga kuat ada kerja sama Yang Baik kadis dengan oknum penjaga Kapal Hasambua terasbut.
(Sabar)