LINGGA, NAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) setiap tahun melaksanakan program kegiatan peningkatan kualitas pemahaman pengamalan agama dan pembinaan kerukunan beragama.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra), H. Jaya Atmajari mengatakan, bahwa pada 2020 ini pihaknya masih melaksanakan program yang sama.
“Tahun 2019, kami mendapat 12 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.4,2 miliar, dengan serapan anggaran sebesar 94 persen. Untuk tahun 2020, juga sama ada 12 kegiatan dengan nilai anggaran sebesar Rp.5.6 miliar.
Ia menjelaskan, pada tahun 2019, ada pemberian insentif TPA Kelurahan se-Kabupaten Lingga sebanyak 175 guru TPA dengan nilai Rp.125 ribu per bulan per orang yang dibayar per 4 bulan sekali.
“Fardukifayah (penyelenggara jenazah-red) sebanyak 28 orang dengan nilai Rp.125 ribu. Dai motivator sebanyak 15 orang dengan nilai Rp.125 ribu. Noje sebanyak 40 orang dengan nilai Rp.125 ribu. Penyuluh Agama Budha sebanyak 5 orang dengan nilai Rp.125 ribu. Penyuluh Agama Islam Daerah Terpencil (PAIT) se-Kabupaten Lingga sebanyak 9 orang dengan nilai Rp.2,5 juta per bulan per orang.
Tahun 2020 ini, kata H. Jaya, ada kenaikan instentif sebesar Rp.150 ribu per orang per bulan (kecuali penyuluh Agama Islam Daerah Terpencil – red). Juga ada insentif untuk 10 orang Imam Masjid se-Kabupaten Lingga dengan nilai Rp.150 ribu per orang per bulan.
“Disamping insentif, kami juga melaksanakan pembinaan diantaranya, pembinaan tilawah dengan mengirim peserta MTQ dan STQ ke tingkat Provinsi, serta mewakili Kepri ke tingkat MTQ Nasional, meningkatkan silaturahim Pemkab Lingga dengan masyarakat se-Kabupaten Lingga dengan melakukan kegiatan Safari Ramadhan, zikir dan tausiyah, kegiatan Ahad Takwa, melayani jamaah calon haji ke embarkasi Batam maupun kembali ke daerah yang difasilitasi oleh Pemkab Lingga,” jelasnya.
“Pemkab Lingga senantiasa memperhatikan kehidupan beragama masyarakat di Kabupaten Lingga, baik melalui pemberian instentif maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan setiap tahunnya,” pungkasnya. (Humas Pemkab/Muhamad)
