BPBD Kab. Batubara berkunjung ke daerah bagan arya, Kel. urahan bagan arya Kec. Tanjung tiram, bersosialisasi waspada dan tanggap Bencana alam

Batubara, NAK-BPBD Kab. Batubara berkunjung ke daerah bagan arya, Kel. urahan bagan arya Kec. Tanjung tiram, bersosialisasi waspada dan tanggap Bencana alam.

Ada pun dalam acara ini di hadiri oleh kepala dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah [ BPBD] kabupaten batubara Drs. Muhammad Nasir Yohana, Nurul Evitasari Fasilitator Desa / kelurahan tangguh Bencana dari propinsi sumatra utara, di hadiri juga ketua LPM kelurahan bagan arya ponimin, hadir juga Pj. kades bandar rahmad Saipul, dan dihadiri juga oleh beberapa pemuka masyarakat dan pemuda/i dari pencegahan Bencana.

Bacaan Lainnya

Ada pun jenis ” Bencana yang ada di indonesia ada 2 jenis yaitu dari faktor Alam dan dari faktor non alam, ada pun dari faktor Alam antara lain terjadinya tanah longsor, gempa bumi, banjir, angin puting beliung , gelombang pasang / Abrasi, kekeringan dan cuaca ekstrim.Faktor non alam di sebabkan dengan adanya kegagalan teknologi, kebakaran hutan / ladang dari penyakit Epidemik dan wabah penyakit, ada pun yang sering terjadi di indonesia dalam terakhir ini adalah bencana dari faktor sosial , konflik antar golongan dan teror , ini di sebut juga dari bencana.

Bencana angin puting beliung adalah yang di sebabkan oleh angin kencang atau bisa juga di sebut dengan badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih, angin puting beliung ini bersipat bergerak mengaduk laut yang di bawahnya dan dapat menyebabkan gelombang besar yang sangat kuat.

Ada pun tanda tanda terjadinya angin puting beliung ini adalah terlihat gempakan awan gelap, besar dan tinggi [ awan cumulus / cumuonimbus ] petir dan gemuruh terlihat dari kejauhan , terdengar suara gunungsari kejauhan, adapun saat terjadinya angin puting beliung perlu penanganan yang sigap antara nya mematikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik yang lain nya untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya kebakaran , hindari dari bangunan yang tinggi seperti tiang listrik , papan reklame dan bawa masuk barang barang kedalam rumah agar tidak terseret oleh angin, jika terasa petir akan menyambar segera membungkuk duduk memeluk lutut kedada ini sangat efisien untuk menghindari hal hal tidak di inginkan.
Mitigasi dan upaya pengurangan resiko bencana.penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan , tidak membangun rumah permukiman di bantaran sungai, pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut dan mengadakan program penghijauan di daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan aktifitas di bagian sungai rawan banjir, tidak membuang sampah di sungai / laut.

Tsunami dapat menaikan gelombang air laut yang di sebabkan oleh gempa bumi dengan berpusatkan di bawah laut, letusan gunung bawah laut, longsor di bawah laut dan hantaman meteor di laut, di ikuti dengan dislokasi [ perpindahan masa tanah/ batuan yang sangat besar di bawah air laut / danau]
Pada umum nya di indonesia didahului gempa bumi besar an surutnya air laut dan cepatnya pasang air laut yang tiada stabil, tsunami terjadi setelah letusan dari gunung di dasar laut dalam kurun 40 menit setelah gempa bumi besar di bawah laut.

Pembangunan tempat evaluasi [ shelter ] di sekitar daerah permukiman, pembangunan tembok penahan garis pantai penanaman mangrove serta tanaman lain sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air adalah strategi Mitigasi dan upaya pengurangan resiko.
Gelombang pasang / Abrasi adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dapat menimbulkan bahaya di laut maupun di darat terutama di daerah tepi pantai, umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang / puting beliung, perubahan cuaca yang sangat cepat karena adanya pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari, kecepatan gelombang pasang sekitar 10 – 100 km / jam , gelombang pasang di laut akan menyebabkan tersapunya daerah pinggiran pantai yang di sebut dengan abrasi, kerusakan sarana dan prasarana termasuk perumahan , infrastruktur tranportasi pelabuhan, kerugian ekonomi.
Mitigasi / upaya pengurangan resiko bencana.

peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya gelombang pasang, pembangunan tembok penahan air pasang pada garis pantai yang beresiko, penanaman mangrove serta tanaman lain nya sepanjang garis pantai untuk meredam gelombang pasang, pembangunan tempat tempat evaluasi yang aman di sekitar daerah permukiman yang cukup tinggi dan mudah di lalui, peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda tanda gelombang pasang cara cara penyelamatan diri terhadap bahaya gelombang pasang , pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya gelombang pasang.

(Albs70)

Pos terkait