Batubara Berlanjut, IMAMI Gelar Demo di Mapoldasu

Batubara, NAK-Pertemuan Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, SH. M, Hum dengan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PD MABMI) Kab Batubara beberapa hari lalu tampaknya belum membuat perihal pemasangan ornamen ‘gorga’ di kantor Mapolres Batubara rampung.

Buktinya, Ikatan Mahasiswa Melayu Indonesia (IMAMI) Provinsi Sumatera Utara masih melakukan protes dengan menggelar aksi demo ke Markas Polisi Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Kamis (5/9/2019) siang.

Bacaan Lainnya

Kordinator aksi Mhd Azmi Akbar dalam pesan WhatsApp diterima wartawan Kamis petang (05/09) membenarkan IMAMI Sumut menggelar aksi demo di Mapoldasu Kamis pagi.

IMAMI dengan menurunkan seratusan massa meminta Kapoldasu Irjen Pol Drs Agus Andrianto segera memanggil Kapolres Batubara guna didudukkan bersama masyarakat dan tokoh di Kab Batubara.

Aksi dilakukan lantaran menilai pemasangan ‘gorga’ (ornamen) dikantor Mapolres Batubara bisa berdampak negatif serta dapat menimbulkan konflik antar adat istiadat di Batubara.

Satu hal lagi sambung kordinator aksi ini, pemasangan ornamen ‘gorga’ dikantor Mapolres dikhawatirkan disalah artikan segungga menimbulkan gejolak yang bermuara perpecahan antar adat istiadat di Batubara, katanya.

Menurut Azmi Akbar, kendati saat ini toleransi masyarakat terjalin harmoni namun dengan pemasangan ornamen ‘gorga’ dikhawatirkan akan berdampak perseteruan antar suku seperti masa lampau. “Kita tidak menginginkan insiden masa lalu (perang saudara-red) yang kala itu menimbulkan banyak korban kembali terulang”, sebutnya.

“Dalam aksi tadi IMAMI meminta Kapoldasu memanggil Kapolres Batubara, kembalikan budaya, corak dan kearifan lokal ornamen melayu sesuai dengan adat istiadat leluhur serta jangan usik keharmonisan antar adat yang telah lama tentram”, ungkap Azmi Akbar.

Sekedar informasi, sebelumnya PD MABMI Kab Batubara telah melakukan pertemuan dengan Kapolres Batubara.Dari pertemuan itu didapati kesepakatan bahwa ornamen ‘gorga’ yang telah terpasang tidak diubah hanya saja ada penambahan ornamen Melayu dibagian depan kantor.

(NAK)

Reporter/ Editor ; Rahmat Hidayat.

Pos terkait