NisBar,NAK-Saling Klaim antara pemilik tanah dan Puskesmas Lahomi mengundang warga masyarakat dan wartawan serta LSM se Kabupaten Nias Barat
Baca Juga : Pemilik Tanah dan Pihak Puskesmas Lahomi Saling Klaim Lahan Tanah
Masing-masing pihak mengklaim antara penghibahan dan kepemilikan sertifikat tanah.
Pemilik tanah, Faonasokhi Daeli alias Ama Rope Daeli mengaku kepada wartawan bahwa dirinya pemilik tanah yang sah. “Sampai saat ini tanah tersebut saya punya, Sertifikat Tanah tersebut ini milik saya dan saya lah yang mendirikan bangunan itu, biar publik tahu bahwa belum ada saya hibahkan kepada siapa pun, dan tanah ini sudah ada sertifikatnya”, tegas Pemilik tanah kepada wartawan media online
Faonasokhi Daeli alias Ama Rope Daeli yang mengklaim pemilik tanah juga menyampaikan bahwa puskesmas lahomi di katakan rawat inap dan telah di berikan papan merek bertulisan UPTD Puskesmas Rawat Inap Lahomi,
namun pelayanan buruk, jika status rawat inap sebenarnya sudah pasti beroperasi 24 jam. “Terkait dengan hal ini mereka menganggap kebohongan pemerintah daerah kabupaten nias barat kepada masyarakat ,” ujarnya
Terpisah, menurut salah satu pegawai Puskesmas Lahomi yang tidak mau di sebut namanya mengatakan Ibu Kepala Puskesmas Lahomi (Kapus) tidak masuk karena cuti, kalau status puskesmas rawat inap lahomi belum ada ijin dari menteri kesehatan tapi masih status rawat jalan.
Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli S.pd saat di konfirmasi di kediamannya Pendopo Bupati Nias Barat Selasa, 04 Mei 2019 sore menjelaskan kepada Media, bahwa hibah pertapakan Puskesmas Lahomi ada, dan secara logika Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Barat tidak bodoh, membangun Puskesmas yang biayanya miliaran rupiah, kalau hibah tanah tidak ada.
Perihal status, Puskesmas Lahomi masih rawat jalan dan Pemda katakan rawat inap tujuannya untuk memberi semangat agar masyarakat tidak kecewa.
Bupati Nias Barat juga menegaskan, “jika mereka tidak menghentikan bangunan yang sudah mau digali tempat yang mau di bangun Puskesmas itu, maka saya akan melaporkan ke Penegak Hukum.
(sabar)