Pemilu Damai, berintegritas tanpa hoax ini caranya.

SIAK. NAK – Kapolda Riau pimpin Safari Sinergitas Pemilu 2019 Forkompimda Riau, Rabu (14/11/2018) malam di gedung Tengku Mahratu, Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak. Di kesempatan itu dilakukan deklarasi damai seluruh komponen masyarakat bersama Gubernur Riau terpilih H Syamsuar.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo yang baru pertama kali hadir di Siak, juga turut serta Kabinda Riau Marsma Rachman Haryadi, Kajati Riau Uung Abdul Syakur, perwakilan Korem 031/WB, perwakilan pengadilan tinggi serta Ketua KPU Riau Nurhamin dan pihak Bawaslu Provinsi Riau.

Bacaan Lainnya

Gubernur Riau terpilih yang juga Bupati Siak selaku tuan rumah, mengajak masyarakat Siak khususnya dan Riau umumnya agar dapat menyiapkan langkah antisipasi dimulai dari diri sendiri, dan meredam ujaran kebencian dan Hoax di masyarakat.

Syamsuar mengapresiasi kunjungan safari dan penandatangan komitmen Pemilu Damai 2019 tersebut. Kegiatan itu sebagai kunjungan kerja dan bersama menyaksikan deklarasi pemilu damai.

“Seluruh komponen masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam pemilu 2019 agar tidak terlibat dalam penggunaan media sosial yang jadi sorotan sekarang ini. Khususnya provokasi, ujaran kebencian, berbau sara dan berita Hoax yang dapat mengancam keamanan dan perdamaian,” ujar Syamsuar.

Sebagai upaya sinergi dalam sukses pesta demokrasi yang kondusif, aman, dan damai. Syamsuar mengajak agar seluruh pihak dapat bersama-sama membentengi diri. Sebab menurutnya Pemilu 2019 beda dengan 2014. Karena serentak digelar, dan merupakan sebuah kemajuan sehingga harus komit dalam menciptakan pemilu yang sejuk.

“Hal agar dijadikan momentum bagi semua pihak tentang arti penting Pemilu aman dan damai, seluruh pihak harus bersama-sama terlibat,” tegas Syamsuar.

Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo menjelaskan sejak 23 September seluruh tanah air telah memasuki masa kampanye dan beberapa kegiatan sudah diagendakan. Sampai hari H masa tenang 14 April 2019 mendatang tentunya pesta demokrasi akan diisi dengan hiruk pikuk Pilkada.

“Satu kata yang mesti kita jaga dan sepakati serta persiapkan, stabilitas keamanan. Segala sesuatu yang sagat bisa terjadi agar dilakukan upaya bersama. Saya yakin Siak Sri Indrapura yang memiliki sejarah sangat panjang, insyaallah semua kondusif, Riau juga demikian,” sebut Widodo.

Dijelaskan Widodo pihaknya sudah menginventarisir seluruh kondisi agar dipelihara, dipertahankan. Untuk itu sangat tidak mungkin kalau mengandalkan tenaga kepolisian semata, sehingga seluruh komponen agar dapat bersama-sama berpartisipasi secara aktif menjaga lingkungan masing-masing.

“Memang diakui mulai ada gesekan politik. Saya setuju dengan yang disampaikan Bupati Siak, mari berkompetisi dengan sehat, Pilleg akan lebih kompetitif dibanding Pilpres, namun keduanya harus sama kita jaga. Termasuk ancaman potensi konflik di media sosial,” ujarnya.

Perihal ini, Kapolda Riau menegaskan pihaknya sudah menyiapkan peralatan canggih dan tim yang siap mengetahui perkembangan Hoax dan ujaran kebencian di Media Sosial. “Siapapun yang Upload dipastikan bisa diketahui. Jadi lebih baik jangan sebar ujaran kebencian dan Hoax,” tegas Kapolda mengingatkan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan deklarasi Pemilu Damai. Terdapat empat poin yang disepakati seluruh masyarakat Siak bersama jajaran Forkompimda Provinsi Riau.

Sementara itu Ketua KPU Riau Nurhami yakin dan percaya di Siak akan damai. Ditambah dengan budaya politik di tanah melayu yang sebelumnya pada proses Pemulikada di kabupaten/kota di Riau sangat kondusif.

“Budaya kompromis dan santun di tengah masyarakat akan berujung pada etika politik yang sangat tinggi. Agar Riau menjadi fokus isu kesantunan nasional sebagai pelaksana Pilkada yang kondusif,” harapnya.

Sementara itu Komisioner Bawaslu Riau Hasan menyatakan hal serupa. Dimana Siak sebagai negeri melayu, identik dengan islam dan identik dengan kedamaian. Dijelaskan Hasan Bawaslu sesuai UU memang diminta mengidentifikasi kerawanan Pemilu.

“Riau ini 42,37 persen tingkat kerawanan, atau dalam kategori sedang. Melalui sinergitas yang kita lakukan ini dipastikan mampu menekan angka tersebut,” harapnya.

Dengan waktu pelaksanaan Pilkada yang sudah tinggal 154 hari menjelang hari H, Bawaslu berharap semua bisa dilaksanakan dengan baik. “Apapun hasilnya hendaklah kita terima dengan sebaik-baiknya, siapapun yang terpilih adalah saudara kita untuk membangun Indonesia khususnya Provinsi Riau yang kita cintai ini,” pesannya.

Pelaksanaan safari sinergitas 2019 sebelumnya dilaksanakan di Kampar, kemudian Pelalawan. Kegiatan nantinya juga akan digelar di beberapa daerah lainnya sebagai upaya mendorong terwujudnya Pilkada damai, aman dan kondusif di seluruh Riau.

(OPTO)

Pos terkait